Kasus Penganiayaan
Wanita yang Dipukul Oknum Satpol PP Ngaku Hamil 9 Bulan, Tapi Menolak di USG : yang Tahu Tukang Urut
Riyana, seorang wanita yang dianiaya oknum Satpol PP Gowa saat penertiban PPKM Darutat akhirnya angkat bicara. Ia mengaku hamil meski eggan di USG.
TRIBUNJAMBI.COM --Riyana, seorang wanita yang dianiaya oknum Satpol PP Gowa saat penertiban PPKM Darutat akhirnya angkat bicara.
Meskipun suaminya sempat mengaku bahwa istrinya, Riyana sedang hamil, namun ia enggan di USG.
Riyana bahkan histeris saat menjalani pemeriksaan di Rumah Sakit Thalia, Panciro, Kecamatan Bajeng pada Kamis (15/7/2021) sore.
Berdasarkan pengakuan korban, Riyana tengah hamil 9 bulan.
"Kondisi hamil, menurut informasi dan pengakuan korban sementara hamil 9 bulan," kata Kanit Reskrim Polsek Bajeng Ipda Harianto.
Melansir Tribun Timur, Riyana justru mengurai cerita lain soal kehamilannya.
Riyana sempat histeris ketika menjalani perawatan di Rumah Sakit Thalia, Panciro.
Menurut Riyana, setelah dicek petugas medis di rumah sakit tersebut menyatakan dirinya tak hamil.
"Laki-laki dia cek perut saya. Baru dia bilang pantas dipukul Satpol PP karena begitu gayamu," kata Riyana menirukan ucapan petugas medis.
Baca juga: Belum Semua Anggota DPRD Tebo Mengikuti Vaksinasi Covid-19, Ternyata Ini Penyebabnya
Petugas medis bermaksud melakukan USG, namun Riyana menolak.
Riyana mengaku sedang menjalani sebuah pengobatan.
"Saya kan dalam pengobatan. Bisa lihat FB saya dan bulan lalu perut saya memang berbeda dan saya memang tidak ke dokter," katanya.
Riyana menekankan meski tak ke dokter namun ia memiliki bukti bahwa sedang hamil.
Riyana mengklaim kehamilannya tersebut tak bisa dilihat oleh dokter.
"Kalau ke dokter memang tidak bisa, tidak nampak. Bisa buka FB saya tiap bulan perut saya bagaimana, kadang besar dan sebentar kempes," kata Riyana.