Wawancara Eksklusif
WAWANCARA EKSKLUSIF Kapolda Jambi Covid-19 Meningkat Drastis di Jambi, Adakah Varian Delta?
Provinsi Jambi dan Kota Jambi sendiri, berdasarkan data Satgas Covid-19 Provinsi Jambi, pada Rabu 14 Juli kemarin, mengalami peningkat
Penulis: Aryo Tondang | Editor: Rian Aidilfi Afriandi
Bagaimana kemudian Polda Jambi untuk menertibkan kerumunan, saat berhadapan dengan masyarakat, mulai dari PKL, restoran dan pelaku usaha lainnya, agar tidak menimbulkan kerumunan?
Rachmad: Kita tetap laksanakan secara humanis, tidak ada penyemprotan dengan air ataupun melempar barang. Karena yang kita larang adalah kerumunan, bukan yang berjualan.
Sehingga, saya sampaikan dan saya berharap, agar para pelaku usaha, restoran agar menerapkan sistem Take Away, atau juga Delivery.
Jadi, konsepnya, lara pedagang, termasuk juga PKL, buat banner dengan keterangan pesan antar melalui kontak WhatsApp yang dicantumkan, dengan begitu tidak akan ada kerumunan.
Apa faktor terbesar penyebab peningkatan kasus Covid beberapa terakhir meningkat drastis?
Rachmad: Sejauh ini, kesadaran masyarakat di Jambi masih sangat rendah, mobilitas masyarakatnya justru semakin tinggi, di saat prediksi Covid akan meningkat.
Hal itu terlihat dari hasil pemetaan menggunakan Google Mobility yang dibuat oleh Tim Cyber Ditresrimsus Polda Jambi, sehingga tergambarkan disiplin masyrakat jambi kurang baik.
Google Mobility ini dapat memantau pergerakan setiap orang yang memakai android dan mengaktifkan GPS-nya, sehingga, setiap pergerakan orang, selagi GPS-nya aktif, dapat kita monitor.
Hasil analisa tersebut, dimana mobilitas paling tinggi?
Rachmad: hasil sejauh ini, mobilitas tertinggi berada di tempat rekreasi, sehingga perlu kita lakukan penegakan hukum dan pendesipilnan.
Bagaimana kondisi rumah sakit di Jambi?
Rachamd: kondisi rumah sakit saat ini memang harus diwaspadai, dimana jumlah keterisiannya sudah mencapai 70 persen.
Dari data yang kita dapat, RS Bhayangkara sudah terisi 93 persen atau dari 51 tempat tidur, sudah terisi 50 tempat tidur.
Sementara, keterisian rumah sakit di Kabupaten kota mencapai 53 persen.
Apa antisipasi jika ada lonjakan pasien yang cukup signifikan?