Berita Internasional
China Klaim Mampu Hancurkan Asteroid Raksasa yang Bisa Tabrak Bumi dengan 23 Roket Buatannya
Bahkan penemuan dalam bidang militer sudah diakui dunia. Namun seakan tak puas, Negeri Panda itu pun juga sampai berfikir ke luar angkasa untuk
lihat foto
TRIBUNJAMBI.COM, BEIJING - China memang sudah dikatakan sebagai negara adidaya laiknya Amerika Serikat dan juga Rusia.
Bahkan penemuan dalam bidang militer sudah diakui dunia. Namun seakan tak puas, Negeri Panda itu pun juga sampai berfikir ke luar angkasa untuk menyelamatkan bumi.
Hal itu dengan adanya Peneliti China yang berencana mengirim lebih dari 20 roket terbesar untuk berlatih membelokkan asteroid raksasa yang bisa menghantam Bumi kapan saja.
Hal ini merupakan bagian dari sebuah upaya mengatasi ancaman bencana dari luar angkasa.
Metode dari pembelokkan asteroid ala film Armageddon ini sepertinya sudah mulai menjadi perhatian ilmuwan luar angkasa karena pada prinsipnya memang cukup mungkin untuk dilakukan.
Dilansir dari Reuters, para peneliti di Pusat Sains Luar Angkasa Nasional China, telah pula melakukan simulasi penghancuran dan pembelokkan asteroid dengan roket Long March 5 buatan dalam negeri.
Peneliti juga menemukan bahwa 23 roket Long March 5 dapat membelokkan asteroid besar dari jalur aslinya dengan jarak 1,4 kali radius Bumi.
Syaratnya, semua roket harus menghantam asteroid secara bersamaan.
Perhitungan mereka itu didasarkan sesusai pada asteroid bernama Bennu, yang mengorbit matahari, yang lebarnya setinggi Empire State Building.
Secara ukuran, asteroid raksasa itu termasuk dalam kelas batuan yang berpotensi menyebabkan kerusakan regional atau kontinental.
Baca juga: Ancaman Mengerikan China ke Jepang yang Sebut Gali Kuburan Sendiri Bila Bantu AS Menangkan Taiwan
Baca juga: PKS Desak Pemerintah Deportasi TKA China yang Masuk Makassar Saat PPKM Darurat
Baca juga: Filipina Sampai Kerahkan 81 Wanita Untuk Cegah Perang dengan China, Mereka Dijuluki Malaikat Laut
Asteroid yang membentang lebih dari 1 km akan memiliki konsekuensi global.
Roket Long March 5 merupakan kunci ambisi luar angkasa jangka pendek China.
Roket ini juga telah melakukan sejumlah tugas penting, mulai dari mengirimkan modul stasiun luar angkasa hingga meluncurkan wahana ke Bulan dan Mars.
China pun telah berhasil meluncurkan enam roket Long March 5 sejak 2016, dengan yang terakhir menyebabkan beberapa masalah keamanan karena sisa-sisanya masuk kembali ke atmosfer pada bulan Mei lalu.
Namun gagasan China itu dinilai sebagai ide yang bagus.
Profesor Alan Fitzsimmons dari Pusat Penelitian Astrofisika di Queen's University Belfast, menilai bahwa metode penghancuran asteroid ala film fiksi tersebut merupakan ide yang cukup bagus.
"Usulan untuk meneruskan penelitian tentang membuat satu penabrak kinetik besar untuk membelokkan asteroid, adalah konsep yang agak bagus," katanya kepada Reuters.
Lebih lanjut, sang profesor juga menjelaskan bahwa teori fisika ini sederhana seharusnya memang bisa menjelaskan metode tersebut.
Namun, untuk saat pula misi semacam itu perlu dipelajari lebih detail.
Para ilmuwan juga berpendapat bahwa mengubah jalur asteroid ini memiliki risiko yang lebih rendah bagi Bumi dibandingkan dengan menghancurkannya, karena sisa-sisanya bisa mengotori atmosfer.
Bukan cuma China, antara akhir 2021 hingga awal 2022, Amerika Serikat juga akan meluncurkan sebuah pesawat ruang angkasa robotik untuk mencegat dua asteroid yang relatif dekat dengan Bumi.
Satu tahun setelahnya, pesawat ruang angkasa NASA juga akan mendarat di salah satu asteroid untuk melihat seberapa banyak perubahan lintasan yang terjadi.
Jika semuanya berjalan dengan lancar, ini akan menjadi percobaan pertama umat manusia untuk mengubah arah benda langit.
Baca juga: Fakta Mayat Wanita yang Ditemukan Hangus Terbakar Akhirnya Terkuak, Dua Pelaku Mengaku Sakit Hati
Baca juga: Polisi Diuntungkan dari Penangkapan Nia Ramadhani & Ardi Bakrie, Sosok Bandar Sabu Artis Pun Terkuak
Baca juga: Lowongan Kerja BCA untuk Lulusan S1 dan Lulusan S2, Tersedia 3 Posisi
(Kontan)
SUMBER: KONTAN
