Kopassus

Sandi Rahasia Kopassus yang Remeh Temeh, Namun Sekali Disebut Prajurit Komando Langsung Siap Tempur

Tapi jangan salah, meski terdengar remeh temeh, saat seorang prajurit Kopassus mendengarnya akan langsung siap.

Editor: Andreas Eko Prasetyo
kolase/tribunjambi.com
Pasukan Kopassus 

Satu di antara kisah kehebatan intelijen Kopassus, saat digelar operasi Dwikora.

Dalam legenda Kitab Mahabarata dikenal adanya pusaka ampuh bernama Nanggala.

Pusaka ini merupakan tombak bergagang pendek yang sangat ampuh, milik Prabu Baladewa dari Kerajaan Mandura.

Jika Nanggala digunakan, misalnya ditancapkan ke bumi, maka akan segera terjadi gempa dahsyat yang luar biasa.

Baca juga: Kopassus dengan Mudah Buat Satuan Elite AS Klenger Bukan dengan Senjata Canggih, Namun Buah Ini

Baca juga: Aksi Danjen Kopassus Satu Ini Bikin Para Komando Terdiam, 6 Untai Telur Sanca Ditelan Bulat-bulat

Baca juga: PAKAI Ide Mistis, Kopassus dengan Mudah Buyarkan 3000 Pemberontak Kongo Modal Kain Putih dan Bawang

Terinspirasi kehebatan senjata ini, Danjen Kopassus Brigjen TNI Yogie Soewardi Memed atau lebih dikenal sebagai Yogie S Memed (1975) kemudian menggunakan "Nanggala" sebagai nama tim kecil intelijen Kopassus.

Sebagai tim kecil intelijen Kopassus, personel Nanggala berada di bawah organisasi (military order) Pasukan Sandiyudha (Kopassandha).

Sejak itulah, seluruh operasi Sandiyudha (intelijen tempur) dalam bentuk tim-tim kecil diberi nama sandi Nanggala.

Tanpa seremonial

Proses pembentukan tim pun berjalan alami. Tidak memakai acara pelantikan atau seremoni tertentu.

Dalam setiap operasinya, tim-tim kecil Nanggala kerap menamai timnya justru dengan nama-nama yang tidak sangar.

Kadang menggunakan kata sandi nama seorang wanita seperti Susi, Tuti, Umi, dan lainnya.

Maka tidak mengherankan jika Tim Susi yang saat itu tengah mengendap-endap di Timor Timur langsung saja diputuskan menjadi Nanggala 2.

Ceritanya bermula pada Mei 1975, ketika Brigjen Yogie S Memed berniat mengirim tim intelijen tempur ke Timor Timur.

Ketika perintah diturunkan, Tim Karsayudha grup 4 atau Tim Susi di bawah pimpinan Kapten Inf Yunus Yosfiah yang semula akan ditunjuk, telah berangkat ke Atambua, Nusa Tenggara Timur (NTT) dua bulan sebelumnya.

Satu Karsayudha lainnya juga telah diberangkatkan ke Irian Jaya.

Halaman
1234
Sumber: Tribun Jambi
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved