Bahaya Narkoba Jenis Sabu, Organ Tubuh Vital Yang Paling Terdampak Buruk Jika Mengkonsumsi Sabu

Berita Jambi, walaupun jenis obat terlarang berbeda-beda efek yang ditimbulkan sama buruknya untuk tubuh

Editor: Fitri Amalia
ist
ilustrasi narkoba 

TRIBUNJAMBI.COM - Walaupun jenis obat terlarang berbeda-beda efek yang ditimbulkan sama buruknya untuk tubuh.

Terutama jenis sabu, salah satu narkoba yang paling berbahaya untuk tubuh jika dikonsumsi.

Penggunaan jenis obat terlarang ini bisa menyebabkan kecanduan dan memicu sejumlah masalah kesehatan.

Tidak peduli apa latar belakangnya banyak orang tergoda menggunakan sabu karena berbagai alasan.

Faktor efek pergaulan, stress, coba-coba, boosting stamina dan keinginan menjaga berat badan merupakan sedikit dari alasan yang kerap muncul.

Barang bukti yang disita dari bandar narkoba di Tungkal Ulu
Barang bukti yang disita dari bandar narkoba di Tungkal Ulu (Tribunjambi.com/Darwin Sijabat)

Orang yang telah kecanduan sabu cenderung menambah dosis penggunaannya dari waktu ke waktu.

Hal yang kerap tidak disadari pecandu yakni sabu memberikan dampak pada kerja organ tubuh dan menyebabkan kerusakan dalam jangka panjang.

Pengguna sabu menghadapi peningkatan risiko penyakit jantung, stroke, kerusakan hati, penekanan kekebalan, dan bahkan penyakit Parkinson.

Kondisinya bisa sangat fatal sehingga penggunaannya dilarang di hampir semua negara.

Ironisnya, dampak buruk sabu tetap berpengaruh pada tubuh seseorang meskipun telah berhenti mengkonsumsinya.

Karena itu, kita harus menjauhkan diri dari penyalahgunaan sabu agar terhindar dari efek buruknya untuk organ tubuh.

Berikut ini efek buruk penggunaan sabu pada tujuh organ tubuh vital kita, menurut American Addiction Center:

Baca juga: Jenis-jenis Narkoba Paling Adiktif, Obat Terlarang Dengan Risiko Kecanduan Tertinggi

Baca juga: NR dan AAB Ngaku Pakai Narkoba Jenis Sabu Karena Tekanan Kerja, Polisi: Alasan Klasik

Otak

Sabu alias meth memiliki efek kuat pada neurotransmiter di otak, seperti dopamin dan serotonin.

Perasaan "tinggi" metamfetamin dihasilkan oleh pelepasan bahan kimia ini secara berlebihan, yang dengan cepat menghabiskan suplai otak dan memicu kerusakan.

Halaman
123
Sumber: Kompas.com
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved