Pembunuhan Pengusaha Emas
Pelaku Pembunuhan Pengusaha Emas Buktikan Cinta ke Istri Korban Lewat Tato : Kamu Milikku VLH
Pelaku sempat memamerkan tato bukti cintanya pada VLH, istri si pengusaha emas. "Ini bukti cinta saya, mas! Kepada pasangan saya," ujar pelaku.
Tato tersebut dibubuhkan di lengan kanan pelaku.
Baca juga: Link Download Lagu DJ TikTok, Spedial Video EDM DJ Gratatata, DJ Diamond In The Sky & DJ Baby Bumbum
Tampak tato tersebut berisi kata-kata romantis yang disertai inisial VLH.
"You're all mine now. And I never let you go (simbol love) VLH,"
"Kamu milikku sekarang, aku tak akan membiarkan kamu pergi (simbol love) VLH"
Tato bukti cinta pelaku pada istri korban ini dibuat 2 minggu sebelum kejadian pembunuhan pada Acik si juragan emas.
Setelah pamer tato cintanya, pelaku mengaku rasa sakit ketika ditusuk jarum tato itu tak sebanding ketika melihat VLH yang masih menjadi istri orang.
"Saya punya pengalaman sakit jauh lebih tinggi dari ini," ujar MM.
Alhasil, rencana pembunuhan pada juragan emas itu pun dirancang pelaku sambil mengajak VLH.
Baca juga: Pasien Covid-19 Tanpa Gejala Ternyata Tak Perlu Obat, Cukup Minum Air Putih dan Kumur Air Garam
Rencana pembunuhan juragan emas itu dirancang saat keduanya bertemu di sebuah mall pada Februari 2021.
Ya. VLH dan selingkuhannya sudah merencanakan aksi pembunuhan pada Acik 3 bulan yang lalu.
Hal itu karena 2 aksi sebelumnya, pembunuhan pada Acik selalu gagal.
“Rencana pembunuhan sejak Febuari 2021 lalu. Aksi ketiga inilah baru berhasil menghabisi nyawa korban,” beber Kapolresta Jayapura Kota, Kombes Pol Gustav R Urbinas, dilansir TribunnewsBogor.com dari TribunPapua, Senin (5/7/2021).
“Kedua tersangka sempat bertemu di Mall, sebelum VLH pulang bersama suaminya Acik,” tambahnya.
Untuk rencana ketiga ini, VLH dan selingkuhan mengatur skenario pembunuhan Acik tersebut seakan-akan karena perampokan.
“VLH sudah mengarang sejak awal, dimana akting seakan perampok sudah diatur, mulai dari perampasan tas yang ditentukan termasuk pelaku,” ucapnya. (*)
SUMBER : TribunPapua