Kisah Intel Andalan Siang Jualan Bakso Kalau Malam Jadi Hansip dan Jual Sekoteng
"Kadang kami menyamar jadi tukang bakso dan pedagang lainnya. Yang bikin bahagia saat mampu ungkap pelaku, baik curat, curas, maupun curanmor," ujarny
Penyamaran memerlukan ketrampilan tinggi dan memerlukan waktu lama, tak hanya sehari dua hari.
Ini yang dilakukan intel polisi saat bertugas mengungkap kasus.
Menyamar bukan sekadar menyamar. Intelijen bahkan harus 'alih profesi' demi buruannya.
+ Ini supaya anggota intel ini tak terbaca orang-orang sekitarnya.
Ia bisa menyamar jadi profesi apa saja, tukang roti, tukang bakso, tukang cilok, bahkan hansip.
Warga yang setiap hari berinteraksi dengannya tak menyadari, ada anggota intelijen polisi di situ.
Ternyata, tukang bakso yang kerap wira-wiri mendorong gerobak di jalan itu merupakan intelijen.
Dari sekian banyak yang ada, cerita pengalaman intelijen andalan yang satu ini menyentuh hati.
Saat siang dia jualan bakso, kalau malam jual sekoteng.
Bahkan, intelijen andalan ini kadang menjadi hansip untuk menguntit dan mengumpulkan bukti tindak kejahatan.
+ Semua kasus kejahatan belum tentu terang benderang, baik pelaku maupun barang buktinya.
Semisal ada saksi yang melihat tindak kriminal tersebut dan ada barang bukti yang ditinggalkan, penyelidikan kemungkinan bisa mulus.
Berbagai upaya dilakukan polisi untuk bisa mengungkap kasus kejahatan.
Selain memeriksa tempat kejadian perkara, memeriksa saksi, dan mengumpulkan barang bukti, kadang polisi harus menyamar.
Kadang, tindakan kejahatan sangat minim barang bukti.