Teka-teki Jam Raksasa Candi Borobudur yang Bisa Dicek Pakai Pakai Google Maps

Cerita ini berawal dari seorang pria di masa lampau bernama Gunadarma. Borobudur bermula pada sekitar tahun 750 Masehi, ketika seorang arsitek

Editor: Duanto AS
Stupa candi Borobudur berfungsi sebagai jam Matahari. Foto: Irma Hariawang/Arkeoastronomi ITB 

Borobudur dibangun sebelum bangsa Kamboja membangun Candi Angkor Wat.

Juga dibangun sebelum orang Eropa membangun gedung-gedung katedral yang megah.

Bentuk candi Borobudur lebih rumit dibanding piramida Mesir.

Bayangkan, batu seberat 2 ton disusun satu per satu sampai jadi bukit berlantai 10.

Batu itu juga diukir dengan gambar yang sangat teliti.

Gambar itu berkisah tentang kehidupan rakyat Kerajaan Syailendra.

+ Nah, ada satu misteri lain soal Candi Borobudur ini, yakni sebuah jam raksasa

Bagaimana melihat Candi Borobudur sebagai sebuah jam raksasa?

Begini penjelasannya.

Candi Borobudur memiliki 72 buah stupa berbentuk lonceng terbalik.

Stupa terbesar berada di lantai teratas.

Arsitek Borobudur memakai stupa-stupa itu sebagai titik tanda jam.

Jarum jam-nya berupa bayangan sinar Matahari yang disebabkan stupa terbesar.

Ya, bayangan stupa terbesar selalu jatuh dengan tepat di stupa lantai bawah.

Tak hanya itu, Candi Borobudur juga merupakan petunjuk arah yang sangat tepat. Tanpa bantuan kompas dan GPS.

Halaman
1234
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    Berita Populer

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved