Kopassus
Kisah Kopassus Buru Dukun Sakti yang Kebal Senjata dan Merupakan Simpatisan PKI di Desa Ninggil
Kopassus yang dulu diketahui bernama RPKAD pernah diturunkan untuk mengendalikan situasi.
Mbah Suro adalah seorang mantan lurah yang dibebastugaskan akibat kesalahannya sendiri.
Setelah lengser sebagai lurah, Mbah Suro pun membuka praktik sebagai dukun yang mengobati orang sakit.
Namun, belakangan beredar pula kabar kalau Mbah Suro juga dikenal sebagai dukun kebal, hingga ia disebut sebagai Mbah Suro atau Pendito Gunung Kendheng.
Pergantian nama baru itu menjadi Mbah Suro juga diikuti dengan perubahan penampilannya.
Salah satunya adalah memelihara kumis tebal, dan rambut panjang.

Mbah Suro melakukan berbagai kegiatan yang berbau klenik, dan menyebarkan kepercayaan Djawa Dipa.
Mbah Suro juga sering memberi jampi-jampi atau mantera dan air kekebalan kepada para muridnya.
Banyak pengikutnya yang percaya, diri mereka telah menjadi kebal terhadap senjata tajam, dan senjata api.
Pemerintah, khususnya pihak militer melihat Mbah Suro telah ditunggangi oleh PKI.
Oleh karena itu, Panglima Kodam VII/Diponegoro memerintahkan untuk menutup padepokan tersebut.
Menurut Hendro, penutupan itu terpaksa dilakukan melalui jalan kekerasan.
"Pangdam terpaksa memerintahkan agar penutupan dilakukan dengan jalan kekerasan, karena segala upaya jalan damai yang ditempuh telah menemui jalan buntu," tulis Hendro dalam bukunya
Baca juga: KEHEBATAN Satuan Elite 707th SMB Korsel yang Akan Ditemui Kopassus, KSAD Beri Pesan Penting Ini
Baca juga: Intelijen Kopassus Ini Rahasiakan Jati Dirinya Dalam Misi Meski Harus Menerima Tempelengan Rekan TNI
Baca juga: Kopassus Merayap dan Ditembaki Instruktur dari Dekat, Latihan Ini Bisa Buat Prajurit Biasa Pingsan
Akhirnya, Kodam VII/ Diponegoro beserta satu Kompi RPKAD (Sekarang Kopassus) di bawah pimpinan Feisal Tanjung menyerbu padepokan Mbah Suro.
Mbah Suro Ditaklukkan
Mbah Suro pun berhasil ditaklukkan dalam penyerbuan itu.