Berita Internasional
Pilot PLA China Tegas Siap Perang Lawan Armada Udara AS, Bangga Tunjukkan Rekor Usir Pesawat Asing
Upaya pengintaian di China di wilayah yang di sengketakan tahun ini lebih provokatif ketimbang pada tahun lalu.
Mengingat pertemuan itu, Lu mengatakan bahwa, "Jika (mereka) telah memulai pertarungan, saya akan bertarung. Pilot siap setiap saat, dan tidak ada yang perlu diragu-ragukan."
Laporan dari CCTV juga tidak mengidentifikasi kewarganegaraan pesawat tempur asing.
Tetapi pengamat turut mengatakan mereka sangat mungkin dari AS, karena telah melakukan kegiatan pengintaian jarak dekat yang semakin sering di China sejak awal 2020.
Pada Mei 2020, AS setidaknua mengirim 35 pesawat mata-mata besar ke Laut China Selatan.
Menurut pemantauan Inisiatif Penyelidikan Situasi Strategis Laut China Selatan (SCSPI), sebuah think tank yang berbasis di Beijing.
Pada bulan yang sama pula tahun ini, AS pun menggandakan upaya untuk mengirimkan setidaknya 72 pesawat mata-mata ke wilayah tersebut, menurut SCSPI.
AS juga telah mengirim pesawat pengintai elektronik dan pesawat anti-kapal selam untuk operasi pengintaian jarak dekat di China yang berusaha mengumpulkan intelijen di PLA dan menahan kegiatan militer China.

Xu Guangyu, penasihat senior Asosiasi Kontrol dan Perlucutan Senjata China, mengatakan Global Times pada hari Minggu (20/6).
Penting untuk mengambil tindakan pencegahan terhadap kegiatan-kegiatan yang mengancam keamanan nasional ini dengan cara termasuk mengusir mereka, kata Xu.
Pengungkapan pertemuan itu ke publik setahun setelah kejadiannya adalah sinyal kuat yang dikirim ke aktivitas pengintaian jarak dekat AS yang masih meningkat.
Analis juga menilai peningkatan dari kemampuan PLA untuk melindungi tanah air mereka, peringatan akan tingginya risiko kegiatan militer AS yang provokatif.
Komunitas internasional pun harus tahu lebih banyak tentang ancaman strategis yang terus-menerus diajukan AS ke China, dan bahwa AS lah yang telah membuat provokasi, kata Xu.
Lu juga sudah tidak asing lagi di mata publik sebagai penjaga di Laut Cina Selatan.
Menurut laporan Global Times, dia dan rekan-rekannya itu berhasil memecahkan rekor PLA dalam durasi penerbangan dalam satu serangan mendadak menggunakan jet tempur dengan menyelesaikan misi patroli bersenjata 10 jam ke pulau-pulau dan terumbu paling terpencil di Laut Cina Selatan pada awal 2020.
Baca juga: Pangkalan Militer AS di Irak Kembali Dihantam Roket, Ternyata Tempat Ini yang Jadi Target
Baca juga: KISI-KISI Materi Tes CPNS 2021 TIU Sesuai Permenpan RB No 27 Tahun 2021 Berserta Tryout Gratis
Baca juga: BREAKING NEWS Jufri Tenggelam di Sungai Alai Setelah Perahu yang Ditumpangi Karam Kini Ditemukan
(*)