Mayor LB Moerdani Berani Menolak Permintaan Presiden Soekarno, Lebih Memilih Pramugari Garuda
Mayor LB Moerdani merupakan satu prajurit yang menerima Bintang Sakti tersebut. Ia adalah prajurit Resimen Para Komando Angkatan Darat (RPKAD)
Mayor LB Moerdani Berani Menolak Permintaan Presiden Soekarno, Lebih Memilih Pramugari Garuda
TRIBUNJAMBI.COM - Presiden Soekarno memberikan prajurit terbaiknya penghargaan yakni Bintang Sakti.
Bintang Sakti diberikan setelah operasi militer pembebasan Irian Barat (Papua).
Tidak banyak prajurit ABRI saat itu yang mendapatkan Bintang Sakti.
Mayor LB Moerdani merupakan satu prajurit yang menerima Bintang Sakti tersebut.
Mayor LB Moerdani saat itu adalah prajurit Resimen Para Komando Angkatan Darat (RPKAD).
Resimen Para Komando Angkatan Darat (RPKAD) merupakan pasukan elite.
Sekarang Resimen Para Komando Angkatan Darat (RPKAD) berganti nama menjadi Komando Pasukan Khusus (Kopassus).
Bagi yang menerima Bintang Sakti harus memenuhi beberapa syarat-syarat khusus.
Seperti, menujukkan dedikasi tinggi, melebihi panggilan tugas. Selain itu juga harus tidak pernah tertangkap pasukan musuh dan tidak pernah menyerah dalam pertempuran.
Saat itu, Benny Moerdani dipanggil Presiden Soekarno ke Istana, Jakarta.
• Begal Anggota Polisi dan Jadi Buronan Selama 7 Tahun, Yoyon Akhirnya Tertangkap & Terpaksa Ditembak
Baca juga: 2 Oknum Anggota Polri Penembak Laskar FPI Tidak Ditahan, Kombes Ahmad Ramadhan Ungkap Alasannya
LB Moerdani, terakhir berpangkat Jenderal TNI dan menjabat Menteri Pertahanan dan Keamanan Kabinet Pembangunan IV.
Pada saat itu Benny Moerdani baru saja mendamaikan keributan fisik antara prajurit Marinir TNI AL (saat itu bernama Korps Komando Operasi/KKO Angkatan Laut) dengan prajurit RPKAD.
Dalam obrolan di beranda belakang Istana, Presiden Soekarno meminta Benny menjadi prajurit Tjakrabirawa.
Prajurit Tjakrabirawa, yakni pasukan pengawal presiden yang dikemudian hari bernama Pasukan Pengamanan Presiden (Paspamres).