Mayor LB Moerdani Berani Menolak Permintaan Presiden Soekarno, Lebih Memilih Pramugari Garuda
Mayor LB Moerdani merupakan satu prajurit yang menerima Bintang Sakti tersebut. Ia adalah prajurit Resimen Para Komando Angkatan Darat (RPKAD)
Tentu saja Benny terkejut mendengar permintaan tersebut. “Bapak Presiden, saya ingin jadi tentara betulan,” kata Benny menolak halus keinginan Bung Karno.
Tentu saja Bung Karno keheranan. “Lho apa kau pikir Tjakrabirawa bukan tentara…” kata Bung Karno dengan nada tinggi.
“Tidak begitu Pak. Saya ingin menjadi Komandan Brigade,” jawab Benny.
“Oh, kamu pahlawan ya, pemegang Bintang Sakti. Tetapi menjadi Komandan Brigade?” Bung Karno mulai melunak.
Kemudian permintaan menjadi anggota Tjakrabirawa tidak muncul lagi dalam pembicaraan tersebut.
Selanjutnya, Bung Karno membisikkan permintaan yang tak kalah mengejutkan.
“Saya ini sebetulnya ingin anakku kawin dengan seorang prajurit. Ya memang seperti engkau ini…” ujar Pemimpin Besar Revolusi itu kepada Benny Moerdani.
Pada saat itu Bung Karno mempunyai tiga anak perempuan yaitu Megawati Soekarnoputri, Rachmawati, dan Sukmawati.
Dalam buku ‘Benny, Tragedi Seorang Loyalis’, karya Julius Pour, Penerbit Kata Hasta Pustaka, Cetakan Keempat, Edisi Revisi April 2009, tidak diungkapkan siapa putri Presiden Soekarno yang hendak dinikahkan dengan Benny Moerdani.
Pada saat itu Bung Karno menggunakan kalimat berbunga-bunga, melukiskan keinginannya untuk menjodohkan seorang putrinya.
Sayang keinginan Bung Karno itu bertepuk sebelah tangan karena Benny menyatakan sudah punya tunangan, yaitu seorang mantan pramugari Garuda, bernama Hartini.
Kisah unik muncul ketika Benny menikah dengan Hartini. Setelah menikah di Kantor Catatan Sipil, pada 12 Desember 1964, pesta perkawinan dilangsungkan di Istana Bogor atas perintah Bung Karno.
Ternyata keluarga Hartini sangat dikenal oleh Bung Karno. Paman Hartini, Ir Anwari, merupakan teman kuliah Bung Karno di Technische Hooge School (ITB), Bandung.
Resepsi nikah di Istana Bogor
Ketika Ir Anwari diundang ke Istana untuk menerima sebuah penghargaan, Hartini dan keluarganya ikut serta. Sejak saat itu Bung Karno mengenal secara pribadi Hartini dan keluarganya.