Kisah Jenderal M Jusuf Terpaksa Harus Latihan Berbaris Sebelum Ditunjuk Soeharto Jadi Panglima ABRI
Dulunya, Panglima TNI disebut Panglima ABRI. Di mana, Panglima ABRI selalu berasal dari TNI AD.
Kisah Jenderal M Jusuf Harus Latihan Berbaris Sebelum Ditunjuk Soeharto Jadi Panglima ABRI
TRIBUNJAMBI.COM - Dulunya, Panglima TNI disebut Panglima ABRI. Di mana, Panglima ABRI selalu berasal dari TNI AD.
Pengangkatan Panglima ABRI juga tidak perlu mendapat atau minta persetujuan dari DPR.
Saat ini, bukan lagi Panglima ABRI tapi Panglima TNI.
Penunjukan Panglima TNI sendiri merupkan hak prerogatif presiden.
Panglima TNI saat ini dijabat Marsekal TNI Hadi Tjahjanto yang akan pensiun pada Desember 2021.
Siapa pengganti Marsekal TNI Hadi Tjahjanto merupakan hak prerogatif Presiden Joko Widodo.
Presiden Joko Widodo punya hak prerogatifuntuk memilih satu di antara tiga kepala staf di TNI, yaitu KSAD, KSAU, atau KSAL.
Di masa Orde Baru, Panglima TNI (ABRI) berasal dari TNI AD dan saat itu tidak perlu minta persetujuan DPR.
Ada kisah unik menyangkut pemilihan Panglima ABRI kala itu.
Yakni, ketika Jenderal M Andi Jusuf pada 1978 ditunjuk Presiden Soeharto menggantikan Jenderal TNI Maraden Panggabean.
• Ganjar Pranowo Dikomplain Kemenkominfo India, Gara-gara Sebut Varian Covid-19 di Kudus dari India
• Kisah Suami di Solok Paksa Istri Buat Video Mesum Berhubungan Badan Dengan Pria Lain Hanya Demi Uang
• Ini Alasan Mantan Gubernur DKI Jakarta dan Pernah Ketua Umum PKPI Mendadak Gabung ke Partai Nasdem
Menurut catatan Salim Said, pengamat militer Indonesia, dalam buku ‘Dari Gestapu ke Reformasi, Serangkaian Kesaksian’, Penerbit Mizan, 2013, pada saat ditunjuk sebagai Panglima TNI, M Jusuf sudah 14 tahun dikaryakan di lembaga sipil.
Jabatan terakhir Jusuf di militer yaitu sebagai Pangdam XIV/Hasanuddin. Pada saat itu ia berhasil mengakhiri pemberontakan Kahar Muzakkar di Sulawesi Selatan.
Keberhasilan Jusuf dalam memadamkan pemberontakan itu menarik perhatian Presiden Soekarno (Bung Karno) sehingga ia kemudian dipromosikan sebagai Menteri Perindustrian Ringan pada 1965, dan menjabat hingga 14 tahun kemudian.
Nasib mujur dinikmati Jusuf lewat perannya dalam mendapatkan Surat Perintah 11 Maret (Supersemar) 1966 dari Bung Karno yang menjadi pintu masuk bagi Soeharto untuk meniti kekuasaan.