Berita Merangin
Anak Mulatmi Tak Bisa Sekolah, Ibu Menderita Tumor Ganas, Bapaknya Telah Lama Meninggal
Nasib Mulatmi semakin menderita setelah suaminya meninggal dunia. Anaknya terpaksa tak bisa melanjutkan sekolah karena tak punya biaya.
Penulis: Darwin Sijabat | Editor: Teguh Suprayitno
Anak Mulatmi Tak Bisa Sekolah, Ibu Menderita Tumor Ganas, Bapaknya Telah Lama Meninggal
TRIBUNJAMBI.COM, BANGKO - Nasib Mulatmi semakin menderita setelah suaminya meninggal dunia.
Anaknya terpaksa tak bisa melanjutkan sekolah karena tak punya biaya.
Yang lebih memilukan, kini kondisi kesehatan Muliatmi semakin memburuk setelah tumor ganas yang menyerang lehernya semakin parah.
Namun ia tak bisa berbuat banyak karena tak punya biaya buat berobat.
Diketahui warga Desa Sungai Putih, Kecamatan Bangko Barat, Kabupaten Merangin menderita tumor ganas sejak 2018 lalu.
Saat ini dia hanya bisa pasrah dengan kondisinya yang semakin hari terus memburuk.
Iwan Indrawan, Sekretaris Camat Bangko Barat mengatakan Mulatmi sudah disarankan dokter untuk berobat ke RSUD M Djamil Padang bulan Februari lalu.
Baca juga: Muhammad Yusuf Ternyata Punya Harta Segini, Jadi Sorotan Usai Sunat Hukuman Jaksa Pinangki 6 Tahun
Namun itu tidak dilakukan karena tidak punya biaya. Ekonominya semakin sulit sejak suaminya meninggal.
"Tadi kami menjenguk dia di Sungai Putih, bersama Camat Bangko Barat. Kondisi kesehatannya memprihatinkan," ujar Iwan.
"Dia ini ada berobat di Rumah Sakit Umum Bangko bulan dua lalu dan disarankan dokter rujuk ke rumah sakit M Djamil Padang. Karena tidak ada biaya jadi dia tidak jadi berangkat," tambahnya.
Iwan menceritakan, kondisi ekonomi Mulatmi semakin memburuk sejak suaminya meninggal.
Bahkan kini anaknya tidak lagi sekolah karena tidak ada biaya.
"Kini dia tinggal dengan orang tuanya. Anaknya juga disitu, memang kondisinya tidak bisa berbuat apa-apa, untuk bergerak saja ia susah," kata Iwan.

Sementara itu Oga, Kepala Dusun tempat Mulatmi berdomisili di Desa Sungai Putih. Ia menceritakan Mulatmi menderita tumor sejak 2018 lalu dan tumornya semakin membesar sejak 2020.