Berita Merangin
Petani di Kabupaten Merangin Menjerit, Imbas Dari Pupuk Subsidi Langka dan Mahal
Petani di Kecamatan Jangkat, Kabupaten Merangin keluhkan sulitnya mendapatkan pupuk subsidi bantuan pemerintah
Penulis: Darwin Sijabat | Editor: Rahimin
Petani di Merangin Menjerit, Imbas Dari Pupuk Subsidi Langka dan Mahal
TRIBUNJAMBI.COM, BANGKO - Petani di Kecamatan Jangkat, Kabupaten Merangin keluhkan sulitnya mendapatkan pupuk subsidi bantuan pemerintah dan jika ada harganyapun sangat mahal.
Agus, warga Kecamatan Jangkat mengatakan, kebutuhan pupuk saat ini tidak berbanding dengan adanya ketersediaan pupuk saat ini.
Sehingga, keterbatasan pupuk itu membuat petani menjerit saat musim tanam mulai.
Dikatakan Agus, kondisi itu membuat para petani harus mengeluarkan ongkos besar untuk bercocok tanam, karena harus membeli dan menggunakan pupuk non subsidi yang harganya jauh lebih mahal dari pupuk subsidi.
"Sudah lama kami merasakan langkanya pupuk ini, kalau tidak dapat pupuk subsidi ya harus terpaksa beli pupuk non subsidi," ungkapnya.
Petani berharap agar keluhan mahalnya pupuk subsidi itu mendapat perhatian pemerintah daerah.
Sehingga petani bisa mendapatkan pupuk dengan mudah dengan harga yang terjangkau.
"Mau tidak mau kami harus beli walaupun mahal, dari pada bibit membusuk dan lahan akan kosong. Tentu harapan kami dari petani ini menjadi perhatian pemerintah daerah bagai mana petani bisa mudah mendapat pupuk," ujarnya.
Banyaknya kebutuhan pupuk subsidi karena mayoritas tiga Kecamatan yakni, Kecamatan Lembah Masurai, Kecamatan Jangkat, dan Kecamatan Jangkat Timur merupakan penduduknya petani.
Dari tiga kecamatan tersebut, telah banyak menghasilkan hasil pertanian untuk memenuhi kebutuhan pasar di Merangin. bahkan hasil pertanian juga dikirim keluar daerah. (Tribunjambi.com/ Darwin Sijabat)
• Kamar Warga Binaan Lapas Perempuan Muarojambi Digeledah, Antisipasi Penyelundupan Barang Terlarang
• Puluhan Calon Jamaah Haji Provinsi Jambi Yang Baru Menarik Biaya Pelunasan Ibadah Haji
• Bupati Sukandar Akui Banyak BUMDes di Tebo Mati Suri, Kepala Desa Sudah Banyak Diingatkan