Ratusan Makam Covid-19 di Bandung Dibongkar, Ternyata Jenazahnya Tidak Terpapar Virus Corona
Lebih dari 700 jenazah yang dimakamkan dengan prosedur Covid-19 di Tempat Permakaman Umum atau TPU Cikadut, Bandung, ternyata tak terpapar Covid-19.
Bambang mengatakan, idealnya semua jenazah yang dimakamkan di tempat permakaman khusus Covid ini adalah mereka yang sudah dipastikan terpapar Covid-19.
Ini untuk menghindari terjadinya pemindahan jenazah yang telah dimakamkan.
Sebab, selain menyita waktu dan tenaga, pemindahan jenazah, terutama yang baru beberapa hari atau beberapa bulan dimakamkan itu berisiko.
"Pemindahan sebaiknya di atas dua tahunan agar lebih aman," katanya.
Baca juga: Dampak Pandemi Covid-19, Dinas PUPR Merangin Masih Berhutang Rp 29 Miliar ke Rekanan
Bambang mengatakan, lahan khusus untuk permakaman pasien yang meninggal karena Covid-19 di TPU Cikadut terbilang luas, yakni 20 ribu meter persegi.
Lahan seluas itu cukup untuk sekitar 5.000 liang lahat.
"Saat ini yang sudah terpakai baru 5.600 meter persegi, atau baru 1.400 liang lahat.
Ini berarti masih tersisa 3.600-an liang lahat lagi," ujarnya.
Bambang mengatakan, dari 1.400-an jenazah yang dimakamkan dengan prosedur Covid di TPU Cikadut ini hanya 767 jenazah yang dipastikan terpapar Covid.
"Sebanyak 361 di antaranya asal Kota Bandung, 306 lainnya dari luar Kota Bandung," ujarnya.
Sisanya, kata Bambang, dimakamkan saat statusnya masih probable, yakni masih dalam kategori suspek dan memiliki gejala ISPA berat, gagal napas, atau meninggal dunia,
namun belum ada hasil pemeriksaan yang memastikan bahwa mereka positif Covid-19.
Baca juga: Ramalan Mbak You Ada Artis yang Dikenal Alim Ternyata Selingkuh dengan Istri Orang, Siapa Dia?
Sebelumnya, diberitakan, lebih dari 50 jenazah dimakamkan dengan prosedur Covid-19 Cikadut dalam 10 hari terakhir.
Koordinator Jasa pikul jenazah di TPU Cikadut, Fajar Ilfana, mengatakan pemakaman dengan prosedur Covid nyaris terjadi setiap hari. Jumlahnya meningkat pesat pasca Lebaran.
Dibandingkan bulan-bulan sebelumnya, kata Fajar, bulan Juni ini para pemanggul jenazah bekerja jauh lebih keras.