Kisah Militer RI
Kala Prajurit Kopassus Lakukan Penyerbuan Udara di Padang saat Lawan PRRI Dalam Operasi Kilat
Dilansir dari Intisari dalam artikel 'Belum Pernah Latihan Terjun Payung, LB Moerdani Nekat Memimpin Penyerbuan Kota Padang Dari Udara', berikut kisah
TRIBUNJAMBI.COM - Kisah menantang pernah dihadapi sosok Komandan Kopassus ini, ya dia adalah Benny Moerdani yang juga pernah memimpin pasukan kompi A Resimen Para Komando Angkatan Darat ( RPKAD).
Kala itu miliki misi menggempur pemberontak di Padang.
Padahal Benny Moerdany belum pernah melakukan pelatihan terjun dari pesawat kala itu.
Dilansir dari Intisari dalam artikel 'Belum Pernah Latihan Terjun Payung, LB Moerdani Nekat Memimpin Penyerbuan Kota Padang Dari Udara', berikut kisahnya
Pada Februari 1958 pemerintahan Indonesia harus menghadapi pemberontakan Pemerintahan Revolusioner Republik Indonesia (PRRI) yang berbasis di Sumatera Barat, Padang.
Aksi pemberontakan itu juga terpaksa ditangani secara militer karena PRRI tidak mau berunding secara damai dengan Indonesia.
Semua pasukan TNI pun diturunkan dalam operasi pendaratan pasukan baik dari lautan maupun penerjunan dari udara.
Operasi tempur berskala besar bersandi Operasi Tegas itu dipimpin oleh Mayjen Abdul Haris Nasution.
Baca juga: Peti Emas Ditemukan Kopassus, Teriak Benny Moerdani Bikin Baret Merah Ciut: Tinggalkan atau Kau Mati
Baca juga: VIDEO: Misi Mustahil dari Soeharto, Benny Moerdani Ancam Anggotanya Bila Gagal, Kejelian Mossad
Baca juga: Soeharto Luncurkan Misi Super Rahasia Ini, Benny Moerdani Ancam Tak Akui Kewarganegaraan Bila Gagal
Tujuan utama penyerbuan pasukan komando dariResimen Para Komando Angkatan Darat (RPKAD) adalah untuk menguasai Bandara Padang melalui operasi kilat.
Selanjutnya pasukan RPKAD akan terus bergerak untuk menguasai kota padang dan sekitarnya.
Bandara Padang yang berhasil dikuasai juga akan menjadi tempat bagi penurunan logistik dan pasukan-pasukan lain yang diangkut menggunakan pesawat-pesawat transportasi.
Untuk melaksanakan operasi penyerbuan udara (airborne) pasukan yang akan dikerahkan adalah Kompi A RPKAD di bawah pimpinan Lettu Leonardus Benny Moerdani.
Tapi pasukan Kompi A RPKAD memiliki masalah karena Benny Moerdani yang lulusan Akademi Militer Nasional, meski sudah menjadi komandan ternyata belum pernah latihan terjun terjun dari pesawat.
Sementara semua anak buahnya sudah mahir terjun.

Latar belakang Benny Moerdani belum memiliki kualifikasi sebagai penerjun adalah karena ketika diadakan latihan terjun payung di Pusdik RPKAD di Batujajar, Bandung, Benny tidak bisa ikut lantaran sedang sakit.