Berita Nasional
Kemenhan Buat Pertahanan Laut RI Makin Sangar dengan Pesan Kapal Perang Italia, Ini Spesifikasinya
Kini alutsista berupa kapal perang pun ditambah dengan kekuatan Kementerian Pertahanan (Kemenhan) Republik Indonesia.
Sistem tempur berkinerja-tinggi yang dapat diupgrade oleh DCN dan Thales didasarkan pada jaringan data berkecepatan tinggi.
Arsitektur sistem tempur ini akan memungkinkan sistem senjata masa depan untuk diintegrasikan ke dalam fregat.
Untuk itu kemampuan anti-kapal, FREMM dipersenjatai dengan rudal anti-kapal Exocet MM40 blok tiga milik MBDA.
Ini akan pula dikendalikan melalui konsol multifungsi CMS oleh sistem kontrol senjata Mer-Mer.
Baca juga: Pertemuan Prabowo dan Megawati Jadi Sorotan, Ini yang Dibicarakan di Kantor Kemenhan
Baca juga: Siapa Sosok Mr M Mafia Alutsista di Kemenhan, Prabowo Persilahkan Connie Bakrie Bongkar Semua
Baca juga: Arief Poyuono Tuntut Prabowo Bongkar Mafia Alutsista Mister M di Kemenhan
Blok tiga rudal memiliki jangkauan yang lebih jauh dan sistem navigasi yang ditingkatkan untuk memberikan kemampuan serangan pesisir.
Sistem rudal pertahanan udara MBDA Aster 15 untuk fregat juga memberikan perlindungan terhadap ancaman supersonik dan subsonik.
Terima kasih telah membaca Kompas.com. Dapatkan informasi, inspirasi dan insight di email kamu.
Daftarkan email Aster 15 memiliki jangkauan minimum 1,7 kilometer dan jangkauan maksimum 30km terhadap ancaman udara subsonik.
Kapal ini juga mampu berjalan dengan kecepatan maksimum adalah 27 knot dan 15 knot untuk operasi anti-kapal selam.
Maestrale Fregat kelas Maestrale dibangun oleh Fincantieri untuk Angkatan Laut Italia (Marina Militare).
Fregat kelas Maestrale terutama dilengkapi pula untuk perang anti-kapal selam (ASW).
Namun, mereka juga memiliki kemampuan perang anti-pesawat (AAW) dan anti-permukaan (ASuW). Kapal pertama di kelasnya, Maestrale (F570), diluncurkan pada Februari 1981 dan ditugaskan pada Maret 1982.
Empat frigat ditugaskan pada 1983 dan armada lainnya ditugaskan pada Mei 1985. Kelas Maestrale berasal dari fregat kelas Lupo, tetapi memiliki beberapa perbedaan dalam perpindahan dan kecocokan senjata.
Dua stabilisator sirip yang tidak dapat ditarik memberikan stabilitas pada kapal dan mengurangi body roll sebesar 30 derajat hingga 3 derajat pada kecepatan 18 knot.
Sistem komando dan kontrol IPN-20 yang dikembangkan oleh Alenia Marconi Systems, dihubungkan dengan sistem tempur serta mengintegrasikan sensor dan sistem senjata.