Berita Jambi

Dana Pelatda Atlet PON Jambi Dibayar Harian, Engkos Kosasih: Pelatda Kali Ini Jauh Dari Kata Normal 

Engkos Kosasih sebagai pelatih Tarung Derajat Jambi mengatakan, berbagai persiapan telah dilakukannya bersama anak-anak asuhnya.

Penulis: Monang Widyoko | Editor: Rahimin
tribunjambi/Monang Widyoko
Atlet Tarung Derajat saat latihan. Dana Pelatda Atlet PON Jambi Dibayar Harian, Engkos Kosasih: Pelatda Kali Ini Jauh Dari Kata Normal  

Dana Pelatda Atlet PON Jambi Dibayar Harian, Engkos Kosasih: Pelatda Kali Ini Jauh Dari Kata Normal 

TRIBUNJAMBI.COM, JAMBI - Tarung Derajat adalah salah satu jenis olahraga bela diri asli dari Indonesia, yang berasal dari Suku Sunda.

Olahraga ini pun dipertandingkan pada pagelaran olahraga terbesar di Indonesia, Pekan olahraga Nasional (PON).

Jambi turut mengirimkan atlet cabang olahraga ini pada PON XX di Papua, Oktober mendatang.

Engkos Kosasih sebagai pelatih tarung derajat Jambi mengatakan, berbagai persiapan telah dilakukannya bersama anak-anak asuhnya.

Ia mengatakan, saat 2020 lalu dibatalkannya PON XX ini, mereka pun tetap melaksanakan latihan secara mandiri.

"Pada Juni 2021 ini, kami masuk dalam program Pelatda Tarung Derajat tahap pertama. Pada Pelatda ini kami menargetkan 70 persen dari para atlet kami sudah baik dalam fisik dan tekniknya," ungkap pria yang disapa Kang Engkos, Jumat (11/6/2021).

Pada PON Papua mendatang, Engkos sendiri ingin lebih mematangkan strategi peningkatan daya tahan kepada anak latihnya.

Ia menyatakan ada lima atlet tarung derajat yang akan maju besok di PON XX Papua.

"Kami mengirimkan lima atlet ke PON besok ini. Yakni ada Rangga Adibrata Ridwan, Ari Antoni, Aditya Dwi Pranata, Asria Hoirunnisya, dan Neni Indriani," katanya.

Untuk kendala, Engkos sendiri menyatakan untuk latihan tidak mengalami kendala. Hanya saja dirinya menyoroti dana Pelatda yang cair tidak sesuai harapan dari para atlet.

"Pelatda kali ini sangat jauh dari kata normal yang kami laksanakan. Pelatda kali ini anggarannya terpotong-potong," ujarnya. 

"Mungkin kami tidak masalah untuk meminta anggaran buat peralatan pendukung latihan dan sebagainya itu ditolak. Tapi kalau sampai dana Pelatda yang didapatkan tidak sesuai, ya kami cukup kecewa," sambungnya.

Ia mengatakan, atletnya mendapatkan dana Pelatda sejumlah Rp 50 ribu per hari dan dipotong pajak menjadi sekitar Rp 42 ribu per hari.

Dalam sebulan dihitung 18 hari. Sementara dirinya dan anak-anak asuhnya harus berlatih setiap hari demi mendapatkan hasil maksimal pada PON XX Papua.

Halaman
12
Sumber: Tribun Jambi
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved