Polisi Masih Buru Otak Pembunuhan di Sumatra Selatan, Istri Korban Tolak Jenazah

Adapun satu tersangka lainnya kini diamankan di Mapolsek Tanjung Batu dan sedang dilakukan pendalaman perihal otak pembunuhan sadis tersebut.

Editor: Muuhammad Ferry Fadly
SUMBER TRIBUNWOW
Ilustrasi Pembunuhan 

TRIBUNJAMBI.COM - Polisi telah melakukan penyelidikan sekira dua bulan untuk memecahkan kasus pembunuhan.

Korban bernama Putra merupakan warga Desa Tanjung Lalang, Kecamatan Payaraman, Kabupaten Ogan Ilir, Sumatera Selatan.

Polisi masih melakukan pengembangan dan sedang mengejar otak pelaku pembunuhan.

Kendati demikian, Polres Ogan Ilir telah menetapkan tiga orang tersangka dalam kasus ini.

Baca juga: Hotman Paris Sebut Hotma Sitompul Setuju Kembalikan Tanah Desiree Tarigan, Kemungkinan Rujuk?

Baca juga: Deretan Kota Paling Layak Huni dan Tak Layak Huni di Dunia, Jakarta Masuk Daftar?

Baca juga: SPG di Bandara Jambi Ini Syok Bertemu Siswi SMA Bawa Uang Rp20 Juta Buat Temui Pacar di Jakarta

Ketiga orang tersebut diketahui memiliki peran masing-masing.

Ternyata kematian korban sudah direncanakannya sehari sebelum korban tewas.

Dua tersangka diamankan di Mapolres Ogan Ilir yakni Ade Saputra (25 tahun) dan Basarmin (50 tahun).

Adapun satu tersangka lainnya kini diamankan di Mapolsek Tanjung Batu dan sedang dilakukan pendalaman perihal otak pembunuhan sadis tersebut.

"Khusus dua tersangka yang kami amankan ini memiliki peran mengkoordinir massa yang menganiaya korban hingga tewas," Kapolres Ogan Ilir, AKBP Yusantiyo Sandhy didampingi Kasat Reskrim, AKP Robi Sugara, Rabu (9/6/2021).

Ternyata sehari sebelum kematiannya, Putra dan adik iparnya sempat minta antar ke salah seorang pelaku bernama Ade ke Indralaya.

Korban dan adik iparnya pergi menggunakan mobil milik Ade.

"Mereka pergi menggunakan mobil tersangka Ade, ke suatu tempat di Indralaya," jelas Yusantiyo.

Keesokannya, begitu korban kembali ke Tanjung Lalang, tersangka Basarmin memberi tahu sekelompok warga yang merupakan para pelaku pembunuhan.

Warga pun mengikuti korban mengendarai sepeda motor ke wilayah Desa Seri Kembang.

"Saat korban melintas d perkebunan tebu di Desa Seri Kembang itulah, massa menganiaya korban menggunakan senjata tajam hingga tewas," jelas Yusantiyo.

Halaman
1234
Sumber: Sriwijaya Post
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved