Deretan Kota Paling Layak Huni dan Tak Layak Huni di Dunia, Jakarta Masuk Daftar?

TRIBUNJAMBI.COM - Pandemi Covid-19 telah berpengaruh pada peringkat tahunan Economist Intelligence Unit (EIU) untuk kota-kota paling layak huni di dunia.

EIU merilis peringkat terbaru mengenai kota paling layak maupun tidak layak huni di seluruh negara di dunia.

Peringkat terbaru ini merupakan hasil survei dari 2019, karena tahun lalu ditiadakan.

“Kota-kota di seluruh dunia sekarang jauh lebih tidak layak huni daripada sebelum pandemi dimulai, dan kami telah melihat bahwa wilayah seperti Eropa sangat terkena imbasnya," terang EIU, dilansir Guardian.

Empat kategori yang dinilai adalah stabilitas, kesehatan, pendidikan, dan infrastruktur.

Peringkat terbaru menunjukkan, posisi pertama sebagai kota paling layak huni di dunia diduduki oleh Auckland, Selandia Baru.

Sebelumnya, posisi teratas ini ditempati oleh kota Wina, Austria.

Ibu Kota Austria itu telah menduduki peringkat pertama sejak 2018.

Selama bertahun-tahun, Wina bersaing ketat dengan Melbourne di puncak survei, dari 140 kota besar di dunia.

Kini, Wina bahkan tak masuk ke dalam 10 besar. Wina jatuh ke posisi 12.

Kontras dengan Wina, Auckland berada di 10 besar pada tahun 2017.

Kala itu, Auckland berada di urutan ke delapan.

Baca juga: Manfaat Garam Epsom bagi Tanaman, Bisa Menghasilkan Bunga dan Buah Lebih Banyak

Baca juga: Daftar Skuad Beberapa Timnas Besar di EURO 2020, Ada Portugal Prancis Belgia Kroasia Jerman Inggris

Hingga akhirnya, Auckland kini berhasil menduduki peringkat pertama.

Posisinya yang digeser jauh oleh Auckland dikarenakan peraturan lockdown akibat Covid-19 di Selandia yang dianggap efektif.

"Lockdown keras Selandia Baru memungkinkan masyarakat mereka untuk membuka kembali dan memungkinkan warga kota seperti Auckland dan Wellington untuk menikmati gaya hidup yang mirip dengan kehidupan sebelum pandemi," kata EIU dalam sebuah pernyataan.