Berita Nasional
Saingan KSAD Andika Perkasa Untuk Jadi Panglima TNI, Ini Profil & Prestasi Laksamana Yudo Margono
Kabar soal pergantian Panglima TNI yang saat ini masih dijabat Marsekal Hadi Tjahjanto sudah menyeruak.
TRIBUNJAMBI.COM, JAKARTA - Kabar soal pergantian Panglima TNI yang saat ini masih dijabat Marsekal Hadi Tjahjanto sudah menyeruak.
Bahkan bursa calon panglima TNI makin mengemuka seiring dengan segera pensiunnya Panglima TNI Marsekal Hadi Tjahjanto yang diperkirakan akan segera menjalani purna tugas di akhir 2021 ini.
Sejumlah nama pun sudah banyak muncul di bursa calon Panglima TNI.
Selain KSAD Jenderal Andika Perkasa, nama lain yang juga menyodok ke permukaan adalah Laksamana TNI Yudo Margono, S.E., M.M.
Namanya belakangan ini kian santer disebut sebagai calon kuat pengganti Panglima TNI Marsekal Hadi Tjahjanto. juga jadi pesaing Andika Perkasa.
Sejumlah media pun banyak mengulas profilnya.
Lalu siapa sebenarnya sosok Yudo Margono?
Pria ini merupakan prajurit aktif di TNI Angkatan Laut. Yudo Margono saat ini masih menjabat sebagai Kepala Staf Angkatan Laut (Kasal).
Laksamana TNI Yudo Margono, S.E., M.M. lahir di Madiun, Jawa Timur, 26 November 1965 atau saat ini memiliki usia 55 tahun.
Yudo Margono juga merupakan alumnus Akademi Angkatan Laut (AAL) angkatan ke-XXXIII/tahun 1988.
Sebelumnya, dia menjabat sebagai Panglima Komando Gabungan Wilayah Pertahanan I.
Yudo menjabat sebagai Kepala Staf Angkatan Laut ke-27 sejak tanggal 20 Mei 2020.
Yudo Margono juga dikenal sebagai sosok prajurit TNI AL sembarangan.
Serangkaian kemampuan dan kecakapannya, serta loyalitas adalah sebagian syarat yang dimilikinya sebagai Panglima TNI.
Pengamat Intelijen, Pertahanan dan Keamanan, Ngasiman Djoyonegoro berpendapat, Yudo Margono merupakan sosok yang layak untuk menduduki kursi Panglima TNI.
"Soal loyalitas, tak ada yang bisa membantah loyalitas Kasal ke-27 ini. Seluruh tugas dan tanggung jawab yang diberikan kepadanya selalu dilaksanakan dan diselesaikan dengan baik dan paripurna " kata Ngasiman, Rabu (2/6/2021).

Ngasiman Djoyonegoro mengulas, rekam jejak atau track record ini dibuktikan Yudo bahkan jauh sebelum dirinya menjadi Kasal.
Misalnya ketika dia menjabat sebagai Panglima Koarmada 1 (Pangkoarmada 1), Yudo dengan kesigapannya memimpin Satgas Laut dalam SAR pencarian bangkai pesawat Lion Air JT 160 yang jatuh di perairan Laut Jawa pada tahun 2019.
Dengan kesigapan satgas dibawah pimpinannya tak butuh lama untuk menemukan serpihan dan CVR pesawat nahas tersebut.
"Kesuksesan pada saat menjabat Pangkoarmada 1 menghantarkannya menjabat sebagai Panglima Komando Gabungan Wilayah Pertahanan 1 (Pangkogabwilhan 1)," beber Simon, sapaan akrab Ngasiman.
Sebagai Pangkogabwilhan 1,yang merupakan organisasi baru TNI untuk mengantisipasi tantangan keamanan ke depan, wilayah kewenangannya bukan hanya di laut tetapi meliputi darat, laut dan udara. Tentunya tantangan dan permasalahan yang dihadapi semakin besar.
"Menjalani jabatan ini pun bukan masalah yang besar bagi sosok Yudo Margono," kata dia.
Dengan wawasan dan pengalamannya memimpin, Yudo berada posisi terdepan di kisruh perairan Natuna yang diklaim sebagai wilayah China.
Berulang kali ia memerintahkan kapal-kapal TNI untuk melakukan penegakan hukum di wilayah yang masuk hak berdaulat Indonesia tersebut.
"Sebagai Pangkogabwilhan 1, ia punya pengalaman membawahi AD, AL dan AU," tutur Simon.
Simon menjelaskan bahwa saat virus corona merebak di berbagai penjuru dunia dan Indonesia harus memulangkan WNI dari Wuhan, Yudo kembali dipercaya untuk memimpin proses rehabilitasi di hanggar Lanud Raden Sadjad, Natuna.
Tak hanya itu, ABK kapal pesiar yang diobservasi di Kepulauan Seribu juga dikomandoi olehnya.
Baca juga: Jenderal Ini Dulu Cuma Petani, Kini Calon Pengganti Panglima TNI Marsekal Hadi Tjahjanto
Baca juga: Jadi KSAD, Segini Gaji yang Diterima Andika Perkasa, Bahkan Digadang Jadi Panglima TNI Selanjutnya
Baca juga: Teka-teki Sosok Pengganti Marsekal TNI Hadi Tjahjanto sebagai Panglima TNI Dibocorkan DPR RI
Pemerintah lalu membangun RSD di Wisma Atlet Kemayoran. Setelah beroperasi, Yudo juga dipercaya memimpin operasional RSD sampai akhirnya diserahkan ke Pangdam Djaya Mayjend TNI Eko Margiyono. Begitu juga dengan RSD Pulau Galang, Yudo juga yang mengomandoi.
Bahkan, saat dirinya menjabat sebagai Kasal, perhatian kepada relawan tenaga medis covid-19 di Wisma Atlet terus diberikan.
Hingga pada akhirnya, sebagai apresiasi dan pemenuhan komitmen, Yudo Margono pun mangangkat relawan covid-19 menjadi prajurit TNI AL.
"Pengalamannya memimpin di jajaran Kogabwilhan 1 membuktikan bahwa Laksamana TNI Yudo Margono adalah seorang prajurit sejati yang dapat mengomandoi lingkup 3 matra. Darat, laut, dan udara," ujarnya.
Selain itu, sebagai Kasal, tak perlu lagi ditanya tentang loyalitasnya. Garis lurus, itulah jawaban yang akan didapat.
Loyalitas yang tegak lurus, baik ke atas maupun ke bawah.
Ke atas dibuktikan dengan tugas-tugas yang diselesaikannya dengan baik dan paripurna. Ke bawah dibuktikan dengan perhatiannya kepada keluarga besar TNI AL yang menjadi tanggung jawabnya.
"Jika kita tengok peristiwa musibah KRI Nanggala-402 kita akan mengerti bagaimana loyalitasnya kepada keluarga korban," ujar Simon.
"Bersama Panglima TNI, Yudo ikut melaut untuk mencari keberadaan KRI Nanggala-402. Saat KRI Naggala-402 dipastikan tenggelam, Yudo menyambangi beberapa keluarga korban dan bersama Presiden, Menhan, dan Panglima TNI mengadakan pertemuan dengan para keluarga korban," ungkapnya.
Baca juga: Soeharto Nyaris Jadi Sopir Taksi Tapi Dilarang Ibu Tien, 2 Kali Mau Mundur dari TNI Karena Frustasi
Baca juga: UPDATE 2 Juni 2021 Bertambah 10 Orang Positif Covid-19 di Sarolangun, Meninggal Satu Orang
Baca juga: Mie Celor Khas Palembang Non MSG di Kota Jambi Ini Hadirkan Suasana Cozy, Pengunjung Bawa Pajero
Simon mengatakan, Yudo memiliki keunggulan jika nanti menjadi Panglima TNI untuk mengatasi masalah di tanah air. Hal ini didasarkan pada beberapa alasan.
Pertama, pengamanan wilayah laut dan kepulauan dari pencaplokan oleh negara-negara lain. Akibat potensi eskalasi konflik lintas negara di Laut China Selatan ke depan yang cukup tinggi.
Serta dukungan penjagaan laut yang merupakan garda terdepan dalam menjaga kedaulatan, tentu upaya diplomasi tetap dijalankan. Di samping itu, kejahatan trans-nasional, seperti penyelundupan senjata juga terjadi di laut.
"Yang pertama tentu pengamanan wilayah laut dan kepulauan dari pencaplokan oleh negara-negara lain," tuturnya.
Yang kedua, menurut Simon, Yudo Margono bisa melanjutkan visi Indonesia sebagai Poros Maritim Dunia.
Poros Maritim Dunia bertujuan menjadikan Indonesia sebagai negara maritim yang besar, kuat, dan makmur melalui pengembalian identitas Indonesia sebagai bangsa maritim, pengamanan kepentingan dan keamanan maritim, memberdayakan potensi maritim untuk mewujudkan pemerataan ekonomi Indonesia.
Ketiga, Yudo juga dinilai bisa membangun sinergisitas dan soliditas dengan tiga Matra dan Polri. Keempat, Yudo juga punya pengalaman memimpin penanganan Covid-19.
Saat memimpin, Yudo memahami bagaimana perkembangan dunia teknologi kesehatan yang diperuntukkan bagi kekuatan militer.
Artinya, dalam upaya dalam mencegah ancaman biowarfare (perang biologi) ke depan, menurut Yudo, sangat diperlukan.
"Yang terakhir, tentu saja karena pengalaman serta loyalitasnya yang tak terbantahkan," ujar dia.
Biodata Laksamana Yudo Margono
Pendidikan Militer
AAL (1988)
Kursus Korbantem (1989)
Kursus Perencanaan Operasi Amphibi (1990)
Kursus Pariksa (1992)
Dikspespa/Kom Angkatan 6 (1992/1993)
Diklapa ll/Koum Angkatan 11 (1997/1998)
Seskoal A-40 (2003)
Sesko TNI A-38 (2011)
Lemhannas Rl PPRA A-52 (2014)
Karier militer
Asisten Perwira Divisi (Aspadiv) Senjata Artileri Rudal di KRI YNS 332 (1988)
Kadep Ops KRI Ki Hajar Dewantara 364
Palaksa KRI Fatahillah 361
Komandan KRI Pandrong 801
Komandan KRI Sutanto 877
Komandan KRI Ahmad Yani 351
Komandan Lanal Tual (2004—2008)
Komandan Lanal Sorong (2008—2010)
Komandan Satkat Koarmatim (2010—2011)
Komandan Satkor Koarmatim (2011—2012)
Komandan Kolat Armabar (2012—2014)
Paban II Opslat Sops Mabesal (2014—2015)
Komandan Lantamal I Belawan (2015—2016)
Kepala Staf Koarmabar (2016—2017)
Pangkolinlamil[4][5][6] (2017—2018)
Pangarmabar (2018)
Pangarmada I (2018—2019)
Pangkogabwilhan I (2019—2020)
Kasal (2020—Sekarang)
Penghargaan/Tanda Jasa
Bintang Dharma
Bintang Jalasena Utama
Bintang Kartika Eka Paksi Utama
Bintang Swa Bhuwana Paksa Utama
Bintang Bhayangkara Utama
Bintang Yudha Dharma Pratama
Bintang Jalasena Pratama
Bintang Yudha Dharma Nararya
Bintang Jalasena Nararya
SL. Dharma Samudera
SL. Kesetiaan XXIV
SL. Kesetiaan XVI
SL. Kesetiaan VIII
SL. Dwidya Sistha
SL. Dharma Nusa
SL. Wira Nusa
SL. Wira Dharma
SL. Kebaktian Sosial
Brevet
Brevet Atas Air
Brevet Selam TNI AL
Brevet Kavaleri Marinir Kelas I
Brevet Hiu Kencana
Brevet Kopaska
Brevet Kesehatan TNI AL
Brevet Tri Media (Taifib)
Brevet PTAL (Denjaka)
Berita lainnya seputar Yudo Margono
SUMBER: TRIBUNNEWS