NASIB Gadis 16 Tahun Tewas di Tangan Ayah Kandungnya karena Menolak Diajak Berhubungan Badan
Nasib seorang gadis yang masih berumur 16 tahun ini harus tewas ditangan ayah kandungnya sendiri, karena menolak diajak berhubungan badan dengan ayah.
"Korban tewas dianiaya setelah dua kali diperkosa. Karena berontak, pelaku lantas menghajarnya dengan mencekik, membekap dan memukul dengan batubata.
Pelaku kemudian menyayat tangan korban serta meninggalkan tali di samping korban agar seolah-olah korban meninggal bunuh diri. Pelaku kemudian kabur berdalih berangkat bekerja," terang Aditya.
Baca juga: Rekam Jejak Letjen Ganip Warsito yang Gantikan Doni Monardo Jadi Kepala BNPB,Pengalaman di Infanteri
Mulanya pelaku merudapaksa korban pada pagi hari, Rabu (5/5/2021) saat istrinya bekerja ke pabrik.
Pelaku melakukan aksinya di kamar.
Saat itu, HKN masih menyempatkan diri untuk mengantarkan adik ke sekolah.
Korban yang ketakutan dengan ancaman ayahnya itu berusaha tegar dengan mengantarkan adiknya sekolah.
Pulangnya, Pelaku kembali mencoba memperkosa HKN.
HKN berontak hingga penganiayaan itu pun terjadi.
Hingga kemudian pelalu menghabisi korban di dapur.
Slamet nampak berupaya menghilangkan jejak dengan menyayat tangan HKN serta meninggalkan tali di samping HKN supaya seolah-olah tewas bunuh diri.
Slamet kemudian berangkat bekerja sebagai buruh bangunan.
Merujuk hasil autopsi tim Biddokes Polda Jateng, ditemukan sejumlah luka bekas penganiayaan pada fisik korban.
Di antaranya luka serius pada wajah, leher dan kepala.
Baca juga: Begini Cara Mengecek Data Pribadi Bocor atau Diretas di Internet
Motif pelaku
Slamet mengaku tega merenggut kehormatan putrinya lantaran tak kuasa menahan hasrat.
Ia berdalih lama tak diberi "jatah" istrinya.
"Pelaku mengaku khilaf karena sebulan tidak dilayani kebutuhan biologis oleh istrinya," kata Aditya saat jumpa pers di Mapolres Kudus, Senin (24/5/2021). (*)
SUMBER : Kompas.com/TribunnewsBogor.com / Mohamad Afkar S