Berita Nasional
Ganjar Pranowo Terang-terangan Diasingkan PDIP dan Tak Diundang ke Acara Partai, Disebut Kelewatan
Nama Gubernur Jawa Tengah, Ganjar Pranowo kini tengah jadi sorotan publik, usai dikabarkan sedang tidak harmonis dengan PDIP.
TRIBUNAJMBI.COM - Nama Gubernur Jawa Tengah, Ganjar Pranowo kini tengah jadi sorotan publik, usai dikabarkan sedang tidak harmonis dengan PDIP.
Semua berawal dari kabar PDIP yang diketahui tidak mengundang Ganjar dalam pertemuan partai yang dihadiri Ketua DPP PDIP, Puan Maharani di Semarang, Sabtu (22/5/2021).
Secara terang-terangan, petinggi PDIP pun malah menyebut Ganjar sudah kelewatan terkait ambisinya untuk mencalonkan diri di Pemilihan Presiden (Pilpres) 2014.
Apa reaksi Ganjar dan dimana Ganjar saat PDIP saat itu tengah menggelar acara yang tak dihadirinya?

Dikutip Tribunnews.com, Minggu (23/5/2021), berikut ini rangkuman tak harmonisnya hubungan Ganjar dengan PDIP:
1. PDIP Sengaja Tak Undang Ganjar
Diketahui PDIP sengaja tidak mengundang Ganjar dalam acara pengarahan partai oleh Ketua DPP PDIP, Puan Maharani yang digelar di Panti Marhaen, kantor DPD PDIP Jateng, Kota Semarang pada Sabtu kemarin.
Padahal, semua kepala daerah asal PDIP di Jawa Tengah diundang dan hadir dalam acara tersebut.
Dalam undangan yang tersebar itu, tertulis susunan acara atau agenda antara lain arahan Puan Maharani kepada seluruh kader partai Jateng secara tatap muka yang diikuti: DPR RI Jateng, DPD Jateng, DPRD Provinsi Jateng, kepala daerah dan wakil kader se-Jateng.
Dalam akhiran tulisan pun peserta tatap muka tersebut, tertulis 'Kecuali Gubernur'.
Ketua Bidang Pemenangan Pemilu DPP PDI Perjuangan yang juga Ketua DPD PDI Perjuangan Jateng, Bambang Wuryanto membenarkan semua kepala daerah di Jateng dari PDI Perjuangan diundang, kecuali gubernur.

Ia pun menungkapkan alasan tidak diundangnya orang nomor satu di Jateng tersebut.
"Tidak diundang! (Ganjar) wis kemajon (kelewatan atau kebablasan). Yen kowe pinter, ojo keminter (kalau kamu pintar, jangan merasa jadi orang pintar)," kata Bambang Wuryanto, dalam pernyataan tertulis yang diterima Tribunjateng.com, Minggu (23/5/2021).
2. Ganjar Tak Diundang gegara terkait dengan Pilpres 2024
Bambang Wuryanto pun buka-bukaan menjelaskan secara gamblang penyebab PDIP tak mengundang Ganjar.
Pria yang akrab Bambang Patjul ini pun menyebut dengan terang-terangan bahwa Ganjar terlalu berambisi maju nyapres sehingga meninggalkan norma kepartaian.
Bambang juga melanjutkan, PDIP Jateng sebenarnya sudah lama memberikan sinyal jika sikap Ganjar yang terlalu ambisi dengan jabatan presiden sangat tidak baik.
Di satu sisi, belum ada instruksi dari Ketua Umum, Megawati Soekarnoputri.
Di sisi lain pula, itu tidak baik bagi keharmonisan partai yang wajib tegak lurus pada perintah Ketua Umum.
Baca juga: INGAT Kasus Sate Sianida yang Tewaskan Bocah? Pelaku Nani Ungkap Alasan Mau Dinikahi Siri Tomy
Baca juga: Benda-benda Luar Angkasa dan Rahasianya, Ada Planet, Galaksi, Nebula dan Lubang Hitam
Baca juga: Tiga Korban Kapal KM Wicly Jaya Sakti Ditemukan Berdekatan di Perairan Timur Laut Pulau Berhala
"Wis tak kode sik. Kok soyo mblandang, ya tak rodo atos (sudah saya kasih kode, tapi malah tambah kebablasan). Saya di-bully di medsos, ya bully saja. Saya tidak perlu jaga image saya,'' ungkapnya.
Hal ini ditengarai pula dengan tingginya intensitas Ganjar di media sosial dan media publik terkait pencapresan 2024.
Gubernur Jawa Tengah, Ganjar Pranowo melantik 17 kepala daerah terpilih hasil Pilkada Serentak 2020. Pelantikan digelar sebagian online dan offline, Jumat (26/02/21). Pelantikan ini digelar di Gedung Gardhika Bhakti Praja kompleks kantor Gubernur Jawa Tengah dimulai sekitar pukul 08.00 WIB. (Tribun Jateng/Hermawan Handaka)

Padahal, hal serupa tidak dilakukan oleh kader PDI Perjuangan lain yang juga berpotensi untuk nyapres.
Menurutnya, kader PDI Perjuangan lain itu bukannya tak bisa melakukan hal yang sama, namun tak berani karena belum mendapatkan perintah Ketua Umum.
Bambang menuturkan jika elektabilitas saat ini belum bisa dijadikan patokan dalam pertempuran pemilihan presiden yang sesungguhnya.
Elektabilitas saat ini hanya terdongkrak dari pemberitaan dan media sosial. Hal itu mudah dikalahkan dalam pertarungan secara riil.
"Ini bukan teguran, karena ia (Ganjar) merasa lebih tinggi dari kita (DPD PDI Perjuangan Jateng). Ia merasa yang bisa menegur hanya Ibu (Ketua Umum Megawati Soekarnoputri)," tukasnya.
Saat ditanyakan apakah Ganjar sudah menyatakan terang-terangan akan nyapres?
Pacul menuturkan Ganjar tidak pernah mengakui ingin maju nyapres. Namun, sebagai orang politik, pihaknya mengetahui bahwa Ganjar berambisi.
"Kalau dia menjawab, kan tidak mengatakan mau nyapres. Ya kalau bicaranya pada tingkat ranting partai, ya silakan. Tapi kalau dengan orang politik, ya pasti sudah paham arahnya ke mana," katanya.
3. Ganjar Bertemu Megawati
Tidak menghadiri acara PDIP di Semarang karena tak diundang, lantas apa kegiatan dari Ganjar Pranowo?
Diberitakan Tribunnews.com, Ganjar pun rupanya bertemu dengan Ketua Umum PDIP, Megawati Soekarnoputri.
Dalam pertemuan itu, Ganjar langsung menyerahkan lukisan karya seniman asal Semarang, Djoko Susilo yang berjudul "Ibu Megawati Bersama Anak-anak Indonesia".
Lukisan bergambar putri sang proklamator, Megawati Soekarno Putri itu tampak hidup.

Megawati terlihat tersenyum dengan mata berbinar di antara puluhan anak-anak beragam etnis dan agama.
Anak-anak menampilkan keriangan dengan rangan melambai seolah menggambarkan anak-anak Indonesia yang ceria dan bahagia.
Penyerahan lukisan itu diketahui dari akun instagram @djokosusilopainting, sang pembuat lukisan.
Djoko pun mengunggah video vlog dengan Ganjar saat menyerahkan lukisan tersebut kepada Presiden RI ke 5 Megawati Soekarnoputri, Sabtu (22/5/2021).
"Pak Joko, lukisan sudah diterima ibu. Ibu seneng banget gambar anaknya ceria-ceria. Monggo bu ke Pak Joko, pesannya apa Bu," ujar Ganjar pada video itu.
Megawati pun langsung menimpali, "Nggih. Pak Joko maturnuwun nggih. Sesuai seperti yang saya inginkan. Sekali lagi maturnuwun," kata Mega dengan wajah yang begitu semringah.
Lukisan itu pun memang dititipkan Djoko kepada Ganjar.
Ganjar pun langsung berangkat ke Jakarta pada Jumat (21/5/2021), khusus untuk menyerahkan lukisan itu kepada Megawati.
Ketika melihat lukisan, putri Bung Karno itu langsung tersenyum sumringah, bungah.
Nuansa hangat dan gembira itu digoreskan secara apik oleh perupa, Djoko Susilo di atas kanvas berukuran 150 x 150 cm.
Djoko mengisahkan, lukisan tersebut bisa lahir berkat surat tanggapan dari Megawati kepada Buya Syafii, yang menulis kolom di media massa tentang merawat kebhinekaan. Kepada Buya Syafii, kata Djoko, Megawati menambahkan pentingnya peran perempuan dalam merawat kebhinekaan.
"Lewat senyum ibu Megawati berbinar dan anak-anak di sekelilingnya itu saya hanya ingin menggambarkan kebhinekaan lewat sosok ibu dan anak-anak," kata Djoko Susilo, Sabtu (22/5/2021).
Tapi kenapa Djoko merasa ingin sekali melukis Megawati?
Baca juga: Ujian Sekolah Tingkat SD di Batanghari Bakal Digelar Secara Tatap Muka
Baca juga: Ikatan Cinta 23 Mei 2021 Elsa Kepergok di Hotel Bareng Ricky, Nasib Adik Andin Makin Berat
Menurutnya, hingga saat ini sosok perempuan di Tanah Air yang pernah menempati posisi tertinggi di Republik ini adalah putri sang proklamator tersebut.
Dengan alasan itu, menurutnya sangat relevan sekali jika Megawati menjadi gambaran bagi ibu-ibu di negara ini.
"Beliau juga telah mengalami perjuangan yang luar biasa. Dan saya ingin lukisan itu sampai di tangan beliau. Akhirnya saya minta tolong Pak Ganjar untuk menyampaikan," pungkasnya.
Djoko juga berharap dari lukisannya itu bisa menginspirasi siapapun di tengah kehidupan negara yang majemuk ini.
"Jangan tinggalkan ibu-ibu dan anak-anak dalam usaha merawat persatuan, merawat kebhinekaan," ujarnya.
Sementara itu, hingga saat ini, Ganjar pun belum sama sekali memberi respons langsung atas ketidakhadirannya di acara PDIP.
(Tribunnews.com/Daryono) (TribunJateng/mamdukh adi priyanto)
Berita lainnya seputar Ganjar Pranowo
SUMBER: TRIBUNNEWS