Tali Asih Untuk Keluarga Birgaldo Sinaga Terhimpun Rp 1,51 Miliar, Begini Riwayat Sebelum Meninggal

Sahabat Alm Birgaldo Sinaga membuka donasi tali asih untuk diberikan kepada keluarga yang ditinggalkan sebanyak 1,5 miliar

Penulis: tribunjambi | Editor: Suang Sitanggang
FACEBOOK Alia Shahnaz
Tali asih untuk keluarga Birgaldo Sinaga yang telah berhasil dihimpun, dikirimkan melalui Bank Mandiri, Selasa (18/5/2021) 

TRIBUNJAMBI.COM - Sahabat Alm Birgaldo Sinaga membuka donasi tali asih untuk diberikan kepada keluarga yang ditinggalkan.

Penggalangan tali asih ini dibuka pada 15 Mei, dan ditutup 17 Mei pukul 21.00.

Hasil yang dikumpulkan cukup besar, yakni mencapai Rp 1,51 miliar.

Lewat postingan di Facebook, Alia Shahnaz mengatakan dana yang dihimpun itu sudah ditransfer ke rekening istri Birgaldo Sinaga.

Sebagaimana diketahui, Birgaldo, seorang pegiat media sosial yang aktif mengkampanyekan toleransi dan HAM, meninggal dunia beberapa hari lalu.

Dia berjuang dua pekan melawan Covid-19, dan akhirnya menghembuskan nafas terakhir di rumah sakit.

Dalam postingan di Facebook, Alia meyebut donasi yang masuk jumlahnya cukup beraga/

Ada yang 10 ribu, 13 ribu, 20 ribu, hingga 20 juta.

"Sejumlah total 5.373 penyumbang di rekening Otto Rajasa untuk tali asih buat istri Bang Birgaldo Sinaga dan Baby K. Sungguh luar biasa," tulisnya, Selasa (18/5/2021)

Rincian uang itu dihitung dengan menggunakan mesin hitung uang karena sangat banyak.

Ia menyebut perlu waktu 1,5 jam mencetak transaksi sejak donasi dibuka 15 Mei hingga ditutup 17 Mei.

"Ada 198 halaman, tiap halaman tercatat 25 donatur. Plus print di buku hingga penuh," tulisnya.

Dia juga mengatakan ada beberapa yang menyumbang Rp 10 juta dan ada satu orang penyumbang Rp 20 juta.

"Luar biasa dari semua kalangan ekonomi, suku, dan agama yang berbeda menyumbang tali asih atas kebaikan yang disebarkan bang Birgaldo selama hidupnya," tulis dia.

"Terima kasih sebesar-besarnya atas perhatian, cinta kasih teman-teman semua kepada Alm Bang Bir," tulisnya.

Baca juga: Inilah Daftar Formasi Terbanyak untuk Penerimaan CPNS 2021 Tingkap Provinsi hingga Kabupaten/kota

Baca juga: Mayat Aisyah Empat Bulan Disimpan Dalam Kamar, Dukun Bilang Suatu Saat Akan Bangun Lagi

Dua hari lalu, ia juga menceritakan menghubungi Erni, istri Birgaldo Sinaga, dan ngobrol dengan Beby K.
Ia mendengarkan kisah hidup keluarga kecil tersebut dan mencoba menghibur sebisanya.

"Alhamdulillah beliau bisa sedikit tertawa sejenak meskipun tentu masih sangat sedih," ungkapnya.

Dari kisah yang disampaikan, Birgaldo selalu ada untuk orang lain, tetapi sering sekali tidak hadir untuk yang di rumah.

"Mereka berdua kesepian selama ini. Dua bulan pergi, di rumah satu-dua minggu dan pergi lagi melakukan pengabdian. Begitu seterusnya," Alia mengisahkan cerita dari istri Birgaldo.

Untuk menyambung hidup, hasil kerja keras mereka berdua ada beberapa kamar kos di samping rumah.

"Hingga saat Bang Bir di saat terakhirnya meminta maaf di postingan IG meminta maaf selama ini banyak salah, selalu meninggalkan anak istri."

Dalam postinga disebutkan, Erni meminta agar kesalahan itu segera diperbaiki setelah sembuh nanti.

Memulihkan kesepian mereka berdua selama bertahun-tahun. Birgaldo pun berjanji.

Apa daya Covid-19 menghancurkan sel-sel paru Birgaldo dan membuatnya tidak bisa melaksanakan janji itu.

Dimulai 4 Mei, Birgaldo demam tetapi hanya istirahat dan minum paracetamol beberapa kali demam itu membaik dalam dua hari.

Tetapi 8 Mei demam itu kembali lagi dan lebih parah. Keluarga membawanya ke RS Awal Bros untuk perawatan.

Ternyata di RS, Birgaldo tidak pernah panas lagi. Pihak RS menyatakan Birgaldo Covid-19 ringan dan tidak bisa dirawat dg biaya kemenkes.

Erni diminta tanda tangan biaya mandiri, setuju semua biaya RS yang timbul akan dibayar pribadi.

Erni pun tandatangan. Birgaldo dan istri bersikeras masih panas tinggi, tetapi catatan RS menyatakan Birgaldo tidak pernah panas selama dirawat.

Karena ada perselisihan yang tidak selesai tersebut, Birgaldo akhirnya menolak dirawat, memilih pulang untuk pindah ke RS Galang dengan harapan biaya bisa tetap ditanggung kemenkes.

Pada 9 Mei Bang Bir pulang.

Pada 10 Mei tidak bisa ke RS Galang akhirnya Birgaldo memutuskan masuk RS Elizabeth.

Di rumah sakit itu dua hari, Birgaldo tak bisa istirahat.

Ruangan yang tidak cukup luas diisi 4 pasien Covid-19.
Hiruk pikuk membuat tidurpun susah.

Akhirnya 12 Mei Birgaldo meminta istri agar dipindah ke RS Awal Bros agar bisa istirahat karena kesulitan istirahat membuat sakit menjadi parah.

Tubuh Birgaldo melemah.

Ia tidak masalah jika harus membayar pribadi, menguras tabungan yang tidak seberapa.

Ternyata RS Awal Bros penuh. Akhirnya Birgaldo masuk ke ruang ICU.

Selain penuh keadaan tubuh Birgaldo juga sudah melemah.

Pada 14 Mei kondisi Birgaldo berat, beruntung sore masih sempat meminta maaf kepada istri dan Baby K atas kurangnya waktu untuk mereka berdua.

Keadaan semakin berat malam hari dan 15 Mei jam 06.00 pagi Birgaldo menghembuskan nafas terakhir kembali ke haribaan-Nya.

"Kami juga memberitahu bahwa kami menggalang donasi dan ada sekitar 1 M lebih di tangan kami. Uang yang tentu tidak sebanding dengan kebaikan apalagi nyawa Bang Bir," tulis Alia.

Erni juga mengabarkan, Ahok menelepon, mengirim uang dan meminta agar tidak khawatir masa depan Baby K.

Ahok akan siap dan sigap membantu kapanpun dibutuhkan.

Baca juga: Mayat Aisyah Empat Bulan Disimpan Dalam Kamar, Dukun Bilang Suatu Saat Akan Bangun Lagi

Baca juga: Inilah Daftar Formasi Terbanyak untuk Penerimaan CPNS 2021 Tingkap Provinsi hingga Kabupaten/kota

Sumber: Tribun Jambi
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved