Detik-detik Menegangkan Israel Ledakkan JALA Tower di GAZA, Diberi Waktu 1 Jam Kosongkan Gedung
Gedung 13 lantai di Gaza City itu langsung hancur rata tanah dibom Israel lewat serangan udara, Sabtu (15/5/2021) siang waktu setempat.
Jala Tower, gedung 13 lantai di Gaza hancur rata tanah setelah dibom Israel. (Robotorial/Antara Foto/Reuters)
Jawad Mahdi, pemilik Jala Tower juga mencoba mengulur waktu.
"Yang saya minta adalah membiarkan empat orang... masuk ke dalam dan mengambil kamera mereka," katanya kepada petugas itu.
"Kami menghormati keinginan Anda, kami tidak akan melakukannya jika Anda tidak mengizinkannya, tetapi beri kami 10 menit."
"Tidak akan ada 10 menit," jawab petugas itu.
"Tidak ada yang diizinkan memasuki gedung, kami sudah memberi Anda waktu satu jam untuk evakuasi."
Baca juga: Perdana Menteri Israel Sebut Kesalahan Bukan dari Pihaknya: Mereka yang Menyerang Kami
Ketika permintaannya ditolak, Mahdi berkata,"Anda sudah menghancurkan pekerjaan hidup kami, kenangan, kehidupan. Saya akan menutup telepon, melakukan apa yang Anda inginkan. Tuhan itu ada."
Israel berdalih ada kepentingan militer intelijen Hamas di gedung itu, dan menuduh kelompok yang mengelola wilayah tersebut menggunakan jurnalis sebagai tameng manusia.
Namun, tidak ada bukti yang mendukung klaim Israel itu.
"Saya sudah bekerja di kantor ini selama lebih dari 10 tahun dan saya tidak pernah melihat sesuatu (yang mencurigakan)," kata jurnalis Al Jazeera Safwat Al Kahlout.
"Saya bahkan bertanya ke rekan-rekan saya apa mereka melihat sesuatu yang mencurigakan, dan mereka semua menegaskan ke saya mereka tidak pernah melihat aspek militer atau prajurit keluar masuk."
Gary Pruitt, Presiden dan CEO AP juga berkata,"Saya beritahu Anda bahwa kami sudah di gedung itu selama sekitar 15 tahun untuk biro kami. Kami jelas tidak merasa Hamas ada di sana."
Baca juga: Siram Cairan Cabai ke Petugas, 5 Tahanan BNNP Sumut Melarikan Diri, Berikut Penampakannya
Jala Tower dibangun pada pertengahan 1990-an dan merupakan salah satu gedung tertinggi di Gaza.
Insiden gedung Al Jazeera meledak ini secara luas dipandang sebagai upaya membungkam wartawan yang meliput serangan Israel. (*)
SUMBER : Kompas.com