Kisah Jenderal Kepercayaan Soeharto Dibentak-bentak Bintara Tapi Diam Saja, Ahli Intelijen

Ada istilah "Jika berhasil tidak dipuji, jika gagal dicaci maki. Jika hilang, tidak akan dicari dan jika mati, tidak ada yang mengakui".

Editor: Duanto AS
Kolase Grid.id
Benny Moerdani dan Baret Merah Kopassus 

Dia tidak mengenakan seragam dinas.

Setiba di lokasi, Benny memarkirkan mobilnya di lokasi terdekat dari pintu masuk.

Lokasi parkir itu memang merupakan tempat khusus bagi perwira tinggi militer.

Tanpa pikir panjang, seorang penjaga berpangkat bintara yang berasal dari satuan marinir menghardiknya.

Sang Jenderal TNI dibentak-bentak bintara.

Penjaga itu meminta Benny Moerdani memindahkan mobilnya ke lokasi parkir lain.

Namun, Benny Moerdani diam saja,tak menjawab.

Dia tidak marah dan hanya diam, lalu mengikuti perintah marinir tersebut.

"Mungkin memang salah saya sendiri, kok waktu itu pakai pakaian preman," ujar Benny.

Sampai peristiwa itu berakhir, Benny Moerdani tidak menunjukkan dirinya seorang perwira tinggi militer, kepada marinir itu.

Itulah satu di antara keahlian intelijen, tidak pernah membuka identitasnya. (*)

Baca juga: Sersan Badri Kopassus Menyamar 1 Tahun, Eh Malah Dipalak Orang

Baca juga: Misteri Sniper Kopassus Beraksi Bawa 50 Peluru, 49 Peluru Jatuhkan Musuh 1 Peluru Untuk Sendiri

Baca juga: 3 Jenderal TNI Asal Jambi yang Pernah Duduk di Posisi Penting, 2 dari Komando Pasukan Khusus

 

Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved