NEKAT Mudik Tanpa Ongkos Dani Ajak Anak dan Istrinya Pulang Kampung Jalan Kaki, Kebumen - Bandung
Dani dan keluarga nekat melakukan perjalanan mudik dari Gombong, Kebumen, Jawa Tengah, menuju Soreang, Bandung, Jawa Barat, dengan berjalan kaki.
"Hari mulai panas, kami mencari tempat teduh," ucapnya.
Baca juga: Susi Air Temani Garuda Indonesia Terbang Selama Masa Larangan Mudik
Mereka kembali berjalan kaki setelah Ashar, saat cahaya matahari mulai melunak.
Sewaktu mentari telah balik ke peraduan, mereka akan menghentikan langkahnya.
Dani dan keluarganya akan menepi lagi mulai pukul 20.00 WIB.
Mereka biasanya mencari stasiun pengisian bahan bakar umum (SPBU) atau masjid sebagai tempat beristirahat.
Namun, kata Dani, dia dan keluarganya pernah berjalan hingga pukul 23.00 WIB gara-gara tak menemukan pom bensin atau masjid.
"Pernah sampai tengah malam," tuturnya.
Baca juga: Kondisi Titik Penyekatan Perbatasan Jambi Terkait Larangan Mudik 2021, Pemudik Disuruh Putar Balik
Dani menjelaskan, pilihan ini terpaksa diambil karena mereka tak lagi punya uang.
"Sisa uang (gaji) Rp 120.000," ungkap dia.
Sebelumnya, Dani sempat bekerja di sebuah tempat konveksi di Gombong.
Pendapatannya dari konveksi hanya cukup untuk membayar kontrakan dan makan.
Apalagi, dia sekarang tak lagi bekerja.
"Namun sekarang sudah tak lagi kerja, jadi memutuskan untuk pulang ke Bandung," bebernya.
Baca juga: Kondisi Titik Penyekatan Perbatasan Jambi Terkait Larangan Mudik 2021, Pemudik Disuruh Putar Balik
Uang Rp 120 ribu yang dibawanya digunakan untuk membeli makan dan minum.
Dani menceritakan, selama perjalanan dari Gombong ke Ciamis, mereka bertemu banyak dermawan yang memberi makan dan minum untuk dirinya dan keluarganya.