Seorang Guru Jambak Rambut Murid Usia 9 Tahun Hingga Kulit Kepala Terpisah Dengan Tengkorak
Dokter mengatakan kulit kepala dan tengkorak bocah itu terpisah dalam insiden itu dan pendarahan telah memenuhi sebagian otaknya.
TRIBUNJAMBI.COM - Kejadian ini terjadi di China, seorang guru ditangkap karena diduga mencabut rambut seorang anak laki-laki berusia sembilan tahun dengan sangat keras.
Tindakan itu sampai menyebabkan tengkorak anak tersebut terkelupas sebagian dan menyebabkan pendarahan internal yang parah dan bengkak.
Guru itu bermarga Chang, dengan kasar menarik rambut anak laki-laki itu setelah memperhatikan dia berbicara di kelas, lapor platform berita thecover.cn.
Baca juga: Syahrini Makin Montok Usai 5 Bulan di Jepang, Singgung Soal Kehamilan: di Kamera Gak Bisa Bohong
Baca juga: Susi Air Temani Garuda Indonesia Layani Penerbangan Selama Masa Larangan Mudik
Baca juga: Muarojambi Ditetapkan Zona Merah Covid-19, Seluruh Forkofimda Muarojambi Rapat Koordinasi
Polisi di Pingdingshan di provinsi Henan menempatkan Chang di tahanan Sabtu lalu, kata laporan itu.
Dokter mengatakan kulit kepala dan tengkorak bocah itu terpisah dalam insiden itu dan pendarahan telah memenuhi sebagian otaknya.
Lebih dari satu liter darah diambil dari otaknya menggunakan jarum suntik dalam tujuh prosedur pembedahan terpisah.
Insiden itu terjadi pada 5 Maret di Sekolah Dasar Jalan Xinhua.
Ketika Chang menemukan anak laki-laki itu, seorang murid kelas tiga bermarga Yuan, dan dua teman sekelasnya sedang berbicara di kelasnya.
Dia menghukum anak-anak itu dengan menyeret mereka dari tempat duduk dan menarik rambut mereka ke depan kelas.
“Rambut putraku pendek. Ketika guru menjambak rambutnya untuk pertama kali, anak laki-laki saya mundur. Guru, mungkin mengira dia melawan, lalu menarik rambutnya lagi, "kata ibu anak laki-laki itu.
“Malam itu, anak saya pusing dan mual. Dia menceritakan apa yang terjadi padanya di sekolah, ”kata ibu, yang juga bermarga Yuan
Keesokan harinya, dia menemukan kulit kepala anak laki-laki itu bengkak dan sakit.
Dia menelepon wali murid laki-laki yang mengaku melakukan kekerasan fisik.
Pada 7 Maret, pembengkakan telah menyebar hingga menutupi separuh kepala anak laki-laki itu.
Ibunya membawanya ke rumah sakit keesokan harinya, yang mengungkapkan pembengkakan itu disebabkan oleh pendarahan internal.