Cerita Warga Hidup Sendiri di Ibu Kota, 3 Tahun Tak Mudik: Kangen Orang Tua Banget
Ia seorang diri hidup di Jakarta, kurang lebih sudah tiga tahun ini. Dia tinggal di sebuah kos-kosan di kawasan Jakarta Timur.
TRIBUNJAMBI.COM - Pria berusia 23 tahun bernama Gunadi itu mengaku sudah sangat merindukan kedua orang tuanya.
Namun aturan larangan mudik lebaran yang diterbitkan pemerintah menyurutkan niat Gunadi untuk mudik di Hari Raya Idul Fitri 2021.
"Alasan enggak mudik dikarenakan dilarang mudik oleh pemerintah. Kangen orang tua banget lah, terakhir pulang tiga tahun lalu. Sebenarnya mau mudik, tahun lalu engga mudik juga karna covid, sekarang engga mudik lagi" ucap Gunadi kepada Tribun Network di kantornya, Jakarta, Selasa (4/5).
Baca juga: Tidak Mudik Bukan Berarti Tak Sayang, Polres Merangin Siapkan Posko di Perbatasan
Baca juga: Ingin Masuk dan Keluar Kabupaten Merangin, Lengkapi Syarat Berikut
Baca juga: Tetap Kawasan Hutan Jika Belum Berubah Fungsi, Lanjutan Sidang Terdakwa Syamsu Rizal
Ia seorang diri hidup di Jakarta, kurang lebih sudah tiga tahun ini. Dia tinggal di sebuah kos-kosan di kawasan Jakarta Timur.
Kesehariannya di Jakarta yaitu bekerja sebagai seorang sekuriti di kantor Bank Central Asia (BCA) cabang Kramat Jati.
"Kurang lebih tiga tahun ini di Jakarta terus, kerja jadi sekuriti," ujar Gunadi.
Gunadi enggan memberikan komentar apapun mengenai aturan larangan mudik lebaran pemerintah.
Dia mengaku akan menaati aturan tersebut, dan berusaha ikhlas merayakan Idul Fitri di perantauan.
"Kalau tanggapan soal larangan mudik sih engga ada. Hanya saya coba taat saja, saya juga berusaha ikhlas saja merayakan lebaran di rantau," kata Gunadi.
"Toh juga masih bisa silaturahmi lewat video call atau telepon, walau rasanya kurang gitu," sambung dia.
Dukung Larangan Mudik Lebaran
Pemerintah melalui Kementerian Perhubungan menerbitkan aturan larangan mudik lebaran.
Aturan tersebut berlaku mulai tanggal 6-17 Mei 2021.
Langkah tersebut diharapkan mampu memutus rantai penyebaran virus Covid-19 di tengah masyarakat. Gunadi pun mendukung langkah yang diambil pemerintah tersebut.
Selain itu Gunadi juga meyakini, tidak mudik lebaran di masa pandemi Covid-19 berarti menjadi ikhtiar bersama untuk menjaga keluarga di kampung halaman.
"Kalau dilarang ini untuk memutus mata rantai Covid-19, tentu saya mendukung. Saya juga sepakat kalau tidak mudik berarti menjaga orang di kampung halaman dari virus ini," tutur dia.
Mengenai tempat-tempat hiburan seperti mal dan obyek wisata yang masih buka, Gunadi enggan berpendapat.
Pun, dia menilai tempat-tempat hiburan sengaja dibuka demi memulihkan kondisi perekonomian Indonesia yang terdampak pandemi.
"Saya sih enggak ada komentar apa-apa soal larangan mudik dan dibukanya tempat-tempat hiburan. Saya rasa tempat hiburan dibuka untuk memulihkan ekonomi, kan selama ini sangat terdampak (Covid-19)," tutur dia.
Gunadi sekaligus mengungkapkan, kemungkinan akan merayakan Idul Fitri bersama teman-teman seperantauan di Jakarta. Dia juga mengharapkan agar pandemi Covid-19 segera bisa diatasi pemerintah.
"Kalau Idul Fitri ya paling merayakan sama teman-teman kos saja, atau engga teman-teman kantor yang juga pada anak rantau. Harapannya semoga Covid-19 ini cepat selesai lah, biar saya juga bisa mudik," pungkas Gunadi.
Sumber : TRIBUNNEWS