Renungan Kristen

Renungan Harian Kristen - Firman Tuhan Sebagai Pandu Perjalanan Kehidupan

Firman Tuhan Sebagai Pandu Perjalanan Kehidupan Bacaan ayat: Mazmur 119:105 (TB) - "Firman-Mu itu pelita bagi kakiku dan terang bagi jalanku"

Editor: Suci Rahayu PK
ist
Ilustrasi renungan harian 

Firman Tuhan Sebagai Pandu Perjalanan Kehidupan

Bacaan ayat: Mazmur 119:105 (TB) - "Firman-Mu itu pelita bagi kakiku dan terang bagi jalanku"

Oleh Pdt Feri Nugroho

Pdt Feri Nugroho
Pdt Feri Nugroho (Instagram @ferinugroho77)

Secara alamiah, binatang diciptakan dengan naluri untuk mencari makanan dan kemana mereka akan memperoleh makanan pada musim tertentu.

Migrasi dengan jarak ribuan kilometer ditempuh tanpa ada panduan google maps atau sejenisnya.

Mereka memakai naluri yang diketahui dan ditularkan dari generasi ke generasi.

Hal yang sama terjadi pada tumbuhan. Kebutuhan akan sinar matahari membuat tumbuhan menjulang tinggi atau memecah batu cadas demi keberlangsungan kehidupan.

Manusia diciptakan dengan potensi cipta, rasa dan karsa yang memungkinkannya untuk belajar dan berinovasi dalam menghadapi segala persoalan dan kesulitan hidup.

Baca juga: Renungan Harian Kristen - Tuhan yang Berkarya Untuk Menyelamatkan

Ilmu yang diperoleh akan diwariskan kepada generasi berikutnya sebagai warisan kehidupan yang terus berkembang dari waktu ke waktu.

Setiap saat sebuah keputusan diambil. Sebuah keputusan akan mengandung konsekuensi logis bagi banyak kehidupan.

Bukan hanya kepada manusia sebagai pengambil keputusan dan pilihan, juga kepada segenap ciptaan yang lain dalam keterkaitan yang tidak terpisahkan.

Dalam setiap pilihan keputusan, manusia perlu pandu yang menuntunnya pada pilihan keputusan yang benar.

Ada tolok ukur yang menjadi batu pijakan akan sebuah keputusan menjadi benar; bukan hanya menurut diri sendiri, namun menurut Tuhan, Sang Empunya kehidupan.

Baca juga: Renungan Harian Kristen - Menjadi Ranting yang Berbuah Baik

Pemazmur, dalam pergumulan hidupnya sebagai seorang raja, tahu persis pengaruh dari sebuah keputusan.

Raja menjadi wakil Tuhan di bumi. Apapun yang diputuskannya, berpengaruh luas kepada setiap jengkal tanah yang dikuasainya.

Setiap orang yang tinggal dalam wilayah kekuasaannya, harus tunduk pada raja yang memimpinnya.

Dalam banyak cerita, ketika seorang raja melakukan yang jahat di hadapan Tuhan, maka kehancuran moral dan kebejatan masal terjadi.

Diperlukan pertobatan masal untuk memperbaikinya. Bahkan kadang, ribuan orang harus kehilangan nyawa ketika Tuhan murka.

Pilihan bijak ketika Pemazmur memilih untuk menjadikan Firman Tuhan sebagai alat ukur dan petunjuk dasar dalam setiap keputusan yang diambil.

Seperti perjalanan di gelapnya malam, perlu cahaya untuk menerangi jalan yang akan ditempuh agar tidak tersesat, demikian Pemazmur menyebut Firman Tuhan sebagai pelita dalam perjalanan kehidupannya.

Pelita itu menjadi pandu pada setiap pilihan keputusan agar selalu sesuai dengan kehendak Tuhan.

Ketika menempatkan Firman Tuhan sebagai pelita dalam perjalanan kehidupannya,

Pemazmur melihat Firman Tuhan secara relationship.

Hubungan yang nyata, bukan sebatas tulisan huruf dan kata, namun bersentuhan langsung dengan pengalaman hidup yang terjadi sehari-hari.

Inilah yang membuat Pemazmur dalam kesehariannya selalu menemukan pencerahan dalam relasinya dengan Tuhan, dan menuangkannya dalam banyak syair lagu.

Bukan sebatas syair tanpa makna, namun syair sebagai pernyataan iman yang teguh tentang Allah yang berkarya dalam kehidupannya.

Baca juga: Renungan Harian Kristen - Selalu Ada Harapan di dalam Tuhan

Pengalaman iman tersebut menjadi warisan sangat berharga bagi orang percaya untuk menemukan kehendak Tuhan dalam kehidupannya masa kini.

Bahkan, meskipun ada rentang waktu berabad-abad, pengalaman iman tersebut tetap hidup dan menginspirasi banyak orang.

Sudah seharusnya, kita mempunyai pandu yang memandu kita agar menjalani kehidupan dengan benar.

"Firman-Mu itu pelita bagi kakiku dan terang bagi jalanku." dapat menjadi pilihan pernyataan iman bagi kita masa kini, untuk menjadikan Firman Tuhan sebagai pedoman utama dalam setiap keputusan.

Firman Tuhan akan menerangi perjalanan kehidupan. Dan bukan hanya itu.

Paulus dalam suratnya kepada Timotius menegaskan bahwa segala tulisan yang diilhamkan Allah memang bermanfaat untuk mengajar, untuk menyatakan kesalahan, untuk memperbaiki kelakuan dan untuk mendidik orang dalam kebenaran.

Seseorang bisa diajar, ditegor, diperingatkan dan dinyatakan kesalahannya.

Terkadang memang menyakitkan, namun pada akhirnya akan bermuara kepada kebenaran. Jadikan Firman Tuhan sebagai pandu dalam perjalanan kehidupanmu. Amin

Bacaan Renungan Kristen Lainnya

Renungan Oleh Pdt Feri Nugroho S.Th, GKSBS Palembang Siloam

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved