Berita Nasional
Tandi Kogoya Tewas, Salah Satu Dedengkot KKB Papua Ini Jasadnya Diperlakukan Berbeda oleh Rekannya
Ya, dirinya disorot kembali karena jasadnya mendapat perlakuan seperti ini oleh anggota kelompok kriminal bersenjata (KBB) Papua.
TRIBUNJAMBI.COM - Sosok dedengkot KKB Papua, Tandi Kagoya kembali ramai diperbincangkan.
Ya, dirinya disorot kembali karena jasadnya mendapat perlakuan seperti ini oleh anggota kelompok kriminal bersenjata (KBB) Papua.
Tandi Kogoya diketahui merupakan sosok pelaku kriminal cukup agresif dan dikenal beringas oleh warga.
Sebelum dirinya gugur baku tembak dengan TNI dan Polri.
Tandi Kagoya sempat melakukan aksi brutal lainnya di wilayahnya.

Ya Tandi Kogoya, anggota kelompok kriminal bersenjata (KBB) merupakan pelaku penembakan warga negara asing (WNA) di area Kantor PT Freeport Indonesia, Kota Kuala Kencana, pada Senin (30/3/2020) lalu.
Tandi Kogoya diketahui telah tewas bersama Manu Kogoya pada Kamis (9/4/2020), dalam kontak senjata dengan Satgas TNI-Polri di Jalan Trans Nabire, Jayanti, Distrik Iwaka, Mimika, saat akan menyergap di sebuah rumah kayu.
Kapolda Papua Irjen Paulus Waterpauw mengatakan, keduanya juga diketahui terlibat penembakan yang menewaskan karyawan PT Freeport Indonesia asal negara Selandia Baru, Graeme Thomas Wall.
Tandi Kogoya sendiri adalah sosok pelaku kriminal cukup agresif.
"Dia selalu tampil di depan dalam berbagai kesempatan," uajr Kapolda didampingi Pangdam XVII/ Cenderawasih Mayjen TNI Herman Asaribab, dan Kabinda Papua Brigjen TNI Abdul Haris Napoleon, di Aula Mako Brimob Yon B, Kamis (16/4/2020).
Kapolda pun menuturkan, Tandi Kogoya terlibat dalam penyanderaan warga sipil, dan penembakan di wilayah Tembagapura pada 2017 lalu.
Tandi Kagoya kemudian ditangkap di Nabire oleh Satgas Khusus 15 April 2018, terkait aksi penembakan yang terjadi di Mile 69 PT Freeport Indonesia.
Tandi kemudian disidangkan di Pengadilan Negeri Kota Timika, dan divonis 1 tahun 6 bulan.
"Ini yang disayangkan hanya mendapat vonis 1 tahun 6 bulan," ujar Kapolda.
17 Agustus 2019, Tandi telah mendapatkan remisi Hari Kemerdekaan RI setelah menjalani masa tahanan di Lapas Timika karena berkelakuan baik.
Baca juga: Siapa Sosok Tandi Kagoya? Jenazahnya Sampai Diperlakukan Begini KKB Papua,Dikenal Agresif dan Brutal
Baca juga: KKB Papua Makin Terjepit, Jokowi Kirim 400 Pasukan Setan yang Berpengalaman Hadapi Separatisme
Baca juga: Yonif 315/Garuda Bakal Jadi Mimpi Buruk KKB Papua, Dikirim TNI AD Buat Buru Kelompok Teroris Itu
Bukannya bertobat, namun Tandi justru kembali bergabung dengan KKB di Ugimba, Kabupaten Intan Jaya.
Dalam struktur Tentara Pembebasan Nasional Papua Barat ( TPNPB ), Tandi menjabat sebagai Komandan Batalyon Komando Gabungan Pertahanan (Kogab) 8 Kemabu, Intan Jaya.
"Namun, dalam struktur Komando Nasional TPN-PB, Tandi Kogoya di bawah pimpinan Sabinus Waker," kata Kapolda.
Terlibat aksi penembakan
Sejak bergabung dengan KKB di Intan Jaya, Tandi bersama rekan-rekannya melakukan berbagai aksi penembakan.
25 Oktober 2019, Tandi dan kelompoknya menembak mati dua orang tukang ojek di Sugapa, tepat di jalan menuju kampung Pugsiga, Distrik Hitadipa, Intan Jaya.
17 Desember 2019, Tandi dan kelompoknya kembali melakukan penembakan terhadap pasukan TNI di Sugapa yang mengakibatkan dua prajurit meninggal dunia, yakni Lettu Inf Erizal Zuhry Sidabutar dan Serda Rizky Susendo.
19 Desember 2019, Tandi dan kelompoknya melakukan penembakan di Kampung Ugimba dan Kampung Gamagai yang mengakibatkan Serda Romadon meninggal dunia, dan 3 prajurit TNI lainnya luka tembak.
22 Desember 2019, Tandi dan kelompoknya melakukan penembakan di Kampung Titigi, Distrik Sugapa, hingga mengakibatkan Serda Afriandi mengalami luka tembak.
14 Februari 2020, Tandi dan kelompoknya bertolak dari Ugimba dan ikut dalam rombongan gabungan sejumlah kelompok KKB yang dipimpin Lekagak Telenggen menuju Tembagapura, Mimika.
Selama berada di Tembagapura, gabungan Kodap TPN-PB melakukan serangkaian penembakan, termasuk penyerangan kendaraan patroli Polsek Tembagapura.
Menurut Kapolda, gabungan KKB ini berupaya untuk mengganggu operasional PT Freeport Indonesia di Tembapura.
"Mereka menganggap sangatlah penting untuk menganggu perusahaan itu agar mendapat perhatian dari LSM-LSM internasional," kata Kapolda.
Tandi kemudian ikut dalam rombongan Kali Kopi pimpinan dari Joni Botak dan Henky Wamang dari Tembagapura menuju Kuala Kencana, yang dekat dengan Kota Timika.
Pada 30 Maret 2020, mereka pun melakukan penyerangan di area Kantor Freeport di Kota Kuala Kencana.
Dalam peristiwa itu, seorang warga New Zeland bernama Graeme Thomas Weal (57) meninggal dunia.

Sedangkan ada dua karyawan lainnya bernama Jibril MA Bahar (49), dan Ucok Simanungkalit (57) terluka.
Tandi pun akhirnya tewas bersama Manu Kogoya pada 9 April lalu dalam kontak senjata dengan Satgas TNI-Polri di Jalan Trans Nabire, Jayanti, Distrik Iwaka, Mimika, saat akan menyergap disebuah rumah kayu.
Kapolda mengatakan, pihak keluarga juga berterima kasih karena jenazah Tandi bisa dibawa kembali untuk dimakamkan.
Sebab, biasanya anggota KKB yang tewas jenazahnya dibiarkan begitu saja oleh kelompok mereka.
"Biasanya, mereka yang tergabung dengan KKB jenazahnya ditinggal begitu saja," ujar Kapolda.
Sosok Lekagak Telenggen, Komandan TPNPB-OPM/Pimpinan KKB Papua yang dikenal brutal tembak mati Kopassus hingga Tukang Ojek.
(TPNPB)
Fakta Lainnya
Dilansir dari WartakotaLive.com, Polri pun mengaku kesulitan mendata korban dari pihak kelompok kriminal bersenjata (KKB) Papua.
Asisten Operasi Kapolri Inspektur Jenderal Imam Sugianto menyatakan, pihak KKB Papua selalu membawa jenazah rekannya yang tertembak, sebelum diamankan aparat.
"Mereka kan begitu sudah ketembak itu tidak bisa kita identifikasi musuh."
"Jasadnya itu karena begitu ketembak itu langsung diangkat mereka, dibawa."
"Itu kesulitan yang ada di lapangan," kata Imam, Jumat (30/4/2021).
Namun demikian, kata Imam, pihaknya telah memperkirakan jumlah korban dari pihak KKB Papua mencapai lima orang. Mereka terluka saat terlibat baku tembak.
"Kita sudah dapat kira-kira melumpuhkan mereka itu ada 5 orang informasi terakhir."
"Kalau enggak 5, mungkin ada lagi, masih diinvetarisir," jelasnya.
Namun demikian, ia juga menyatakan pihaknya tidak akan meningkatkan pola penyerangan terhadap KKB Papua.
Aparat, akan lebih fokus menjaga titik lokasi yang akan dikuasai oleh KKB.
"Kita kan memang selama ini cenderung lebih bertahan kan."
"Kalau ada kejadian, baru kita mengejar target operasi (TO) yang disusun."
"TO yang akan dikejar itu disesuaikan dengan perencanaan awal," terangnya.
Baca juga: Kadin Provinsi Jambi Resmi Deklarasikan Dukungan Untuk Arsjad Rasjid Sebagai Caketum
Baca juga: Tingkah Ayu Ting Ting Saat Ketemu Arya Saloka Pemeran Aldebaran Ikatan Cinta: Ya Allah, Baiknya Dia
Baca juga: Awal Tahun Sempat Buka, Kini Bandara Muara Bungo kembali Sepi dan tak Ada Penerbangan Sama Sekali
Berita lainnya seputar KKB Papua
SUMBER: TRIBUN MANADO