Pembacokan di Mayang
Pengakuan Pelaku Pembacokan Pengusaha Ikan Hias di Mayang Jambi, Berawal Tak Sengaja Ketemu di Hotel
Fakta baru terkuat dari kasus pembacokan terhadap Hendiyanto (35), pengusaha ikan hias dan akuarium di Mayang Mangurai, pada Selasa (29/4/2021) sore.
TRIBUNJAMBI.COM, JAMBI - Pengakuan pelaku pembacokan pengusaha ikan hias dan akuarium di Mayang Mangurai Jambi.
Fakta baru terkuat dari kasus pembacokan terhadap Hendiyanto (35), pengusaha ikan hias dan akuarium di Mayang Mangurai, pada Selasa (29/4/2021) sore.
Pelaku pembacokan, Rudi yang saat ini mendekam di Mapolsek Kotabaru menjelaskan kronologis dirinya nekat menganiaya korban, hingga mengalami luka bacok di beberapa bagian tubuhnya.
Rudi juga membantah keterangan korban, yang menjelaskan jika dia cemburu karena mantan pacarnya menjalin hubungan dengan korban.

Penyebabnya, ia sudah tidak memiliki hubungan apapun dengan mantan pacarnyanya tersebut, lantaran ia juga telah memiliki seorang isteri.
Dijelaskan Rudi, dua pekan sebelum kejadian, Rudi dan korban terlibat keributan, saat tak sengaja bertemu di sebuah hotel di kawasan Jelutung.
Saat itu, ia datang ke hotel tersebut hanya untuk urusan pekerjaan, bersama temannya.
Namun, tanpa sengaja bertemu dengan korban tepat di lobi hotel.
Tanpa alasan jelas, pengakuan Rudi korban melontarkan kalimat bernada menantang, tak hanya itu korban juga mengatakan keinginannya untuk bermesraan bersama isteri Rudi di hotel tersebut.
Baca juga: Fakta Baru Pembacokan di Mayang Mangurai, Korban Sebut Ingin Bersama Isteri Pelaku di Kamar Hotel
Baca juga: Daftar Tunjangan yang Tidak Masuk dalam Komponen THR PNS 2021, Hanya Separuh Dibayar
"Saat itu tanpa sebab, dia langsung bilang mau bersama isteri saya di hotel itu. Saya sampai di tertawakan orang banyak waktu itu," kata Hendi, kepada awak media, Kamis (29/4/2021) sore.
Namun saat itu, Rudi mengaku tidak tersulut emosi, dia hanya meminta korban meminta maaf dan mengklarifikasi ucapannya tersebut.
Ia juga sempat datang ke toko milik korban, untuk meminta klarifikasi, namun kedatangannya justru dianggap candaan oleh korban, dan ditertawakan saat itu.
Saat itu, keributan tidak sempat terjadi, lantaran ia dilerai oleh temannya, dan dibawa pergi.
Permintaan Rudi agar korban melakukan permintaan maaf tidak diindahkan, korban menantang balik Rudi agar datang menemuinya di tokonya di kawasan Mayang Mangurai.
"Saya cuman minta klarifikasi, tapi saya malah ditantang, dia bilang kalau tidak berani datang, berarti bukan laki-laki," bilangnya.
