Nama Prabowo Disebut dalam Sidang Korupsi Ekspor Benur, Perannya di PT ACK Dibongkar
Nama Menteri Pertahanan Prabowo Subianto disebut dalam sidang korupsi ekspor benur yang menyeret mantan Menteri Kelautan dan Perikanan, Edhy Prabowo.
Nama Prabowo Disebut dalam Sidang Korupsi Ekspor Benur, Perannya di PT ACK Dibongkar
TRIBUNJAMBI.COM-Nama Menteri Pertahanan Prabowo Subianto disebut-sebut dalam sidang korupsi ekspor benur yang menyeret mantan Menteri Kelautan dan Perikanan, Edhy Prabowo.
Nama Prabowo dikaitkan dengan PT Aero Citra Kargo (ACK), perusahaan kargo ekspor benur.
Manajer Ekspor Impor PT Dua Putra Perkasa Pratama (DPPP) Ardi Wijaya mengaku pernah mendengar kaitan PT ACK dengan Menteri Pertahanan Prabowo Subianto.
Adapun PT ACK diduga mendapat keuntungan hingga Rp 38 miliar dari izin ekspor benih bening lobster atau benur.
Dalam persidangan dengan terdakwa Edhy Prabowo, di Pengadilan Tindak Pidana Korupsi, Rabu (28/4/2021), Jaksa Penuntut Umum (JPU) KPK Ronald Worotikan membacakan berita acara pemeriksaan (BAP) saksi nomor 27.
Baca juga: Edhy Prabowo Mau Nangis, KPK Kembali Sita Aset Ratusan Juta, Ada Tas Louis Vuitton dan Hermes
Baca juga: Alasan Polisi Tutup Mata Munarman Sampai Tak Sempat Pakai Sandal Ini Standar Internasional
Berdasarkan BAP itu, pemilik PT Dua Putera Perkasa Pratama (DPPP) Suharjito menimpali bahwa PT ACK tidak bisa dipecah oleh orang lain, dipergunakan orang lain, karena punya Prabowo khusus.
"Kalau ekspor 1 juta sampai 5 juta ekor per bulan asalnya menurut Suharjito adalah Rp 1.500,00 x 5 juta ekor, kemudian uang itu biasanya cash-cash-an dari pihak Kementerian Kelautan dan Perikanan. Hal ini saya dapat dari omongan grup Perduli (Persatuan Dunia Lobster Indonesia), maksudnya khusus Prabowo itu siapa?" kata jaksa.

Atas pertanyaan itu, Ardi menjawab bahwa sepengetahuannya itu adalah Menteri Pertahanan Prabowo Subianto.
"Kalau yang saya tangkap, beliau pasti mengaitkan itu dengan Pak Prabowo, Menteri Pertahanan, ya, setahu saya, Pak Prabowo Subianto," ucap Ardi.
Adapun Ardi menjadi saksi untuk mantan Menteri Kelautan Edhy Prabowo yang didakwa menerima 77.000 dollar AS dan Rp 24,625 miliar sehingga totalnya sekitar Rp 25,75 miliar dari para pengusaha pengekspor benih bening lobster (BBL).
PT ACK adalah perusahaan pengiriman kargo (freight forwarding) yang ditunjuk khusus untuk ekspor BBL.
Sementara itu, Suharjito adalah pemilik sekaligus Direktur PT DPPP yang terbukti menyuap Edhy Prabowo senilai total Rp 2,146 miliar terkait dengan pengurusan izin budi daya dan ekspor BBL.
"Karena di majalah-majalah sebelumnya dikaitkan dengan kader atau apa, saya tidak tanyakan balik dan memperjelas, Pak Suharjito yang ngomong," ujar Ardi.
Baca juga: Pimpinan KKB Papua Nyamar Jadi Warga, Lekagak Telenggen Tak Segan Habisi Jenderal TNI dan Brimob
Baca juga: Nasib Tragis Kerabat Prabowo, Ayah Gugur Saat Misi di Timor Timur Anak Jadi Korban KRI Nanggala 402
Menyinggung kalimat "uang diambil cash-cashan", menurut Ardi, adalah mengenai biaya pengiriman yang ditarik oleh PT ACK.