Alasan Polisi Tutup Mata Munarman Sampai Tak Sempat Pakai Sandal "Ini Standar Internasional"
Munarman yang ditangkap lalu dibawa dengan keadaan mata ditutup kain hitam, bahkan kuasa hukum Rizieq Shihab itu tak sempat pakai sandal.
Alasan Polisi Tutup Mata Munarman Sampai Tak Sempat Pakai Sandal 'Ini Standar Internasional'
TRIBUNJAMBI.COM - Penangkapan Mantan Sekertaris Umum Front Pembela Islam (FPI) Munarman terkait kasus dugaan terorisme jadi sorotan publik.
Munarman ditangkap tim Densus 88 Antiteror Polri kemarin, Selasa (27/4/2021).
Munarman yang ditangkap lalu dibawa dengan keadaan mata ditutup kain hitam, bahkan kuasa hukum Rizieq Shihab itu tak sempat pakai sandal.
Kenapa?
Munarman ditangkap sekitar pukul 15.30 WIB di Perumahan Modern Hills, Cinangka, Pamulang, Tangerang Selatan.
Baca juga: Tak Terduga Reaksi Rizieq Shihab Setelah Tahu Munarman Ditangkap Densus 88 Terkait Terorisme
Baca juga: Disebut Preman, Video Munarman di Tv One 2013 Lalu Kembali Viral Setelah Ditangkap Densus 88
Baca juga: Denny Siregar Akui Munarman Berbahaya: Rizieq Shihab Itu Cuman Boneka
Penangkapan Munarman diduga ikut menggerakkan orang lain untuk melakukan tindak pidana terorisme,
bermufakat jahat untuk melakukan tindak pidana terorisme, dan menyembunyikan informasi tentang tindak pidana terorisme.
Setelah ditangkap di rumahnya, Munarman dibawa ke Polda Metro Jaya dengan tangan di borgol dan mata ditutup.

Kepala Bagian Penerangan Umum (Kabagpenum) Polri, Kombes Pol Ahmad Ramadhan, menjelaskan penggunaan penutup mata saat pengawalan tersangka terduga teroris sudah menjadi standar prosedur internasional.
Ramadhan mengaku hal yang sama juga dilakukan kepolisian saat membawa terduga teroris dari Sulawesi Selatan beberapa waktu lalu.
Ramadhan memastikan tidak ada perbedaan dalam proses pengawalan terduga teroris yang dilakukan oleh kepolisian.
"Jadi dalam hukum itu ada asas persamaan di muka hukum, semua pelaku teror juga ditutup matanya," ujarnya.
Ramadhan menambahkan, penggunaan penutup mata juga bertujuan agar terduga teroris tidak mengenali dan menghindari petugas sebagai target.
“Jadi ini juga untuk melindungi petugas,” ujar Ramadhan.