Pencarian KRI Nanggala

PENAMPAKAN MV Swift Rescue Singapura, Kapal yang Sukses Foto KRI Nanggala di Kedalaman 838 Meter

Diketahui MV Swift Rescue Singapura ini telah bergabung dalam misi pencarian KRI Nanggala 402 di Indonesia sejak Sabtu 24 April 2021.

Editor: Andreas Eko Prasetyo
twitter@Ng_Eng_Hen
Kapal penyelamat kapal selam milik AL Singapura MV Swift Rescue dikerahkan untuk membantu pencarian dan penyelamatan KRI Nanggala 402 

TRIBUNJAMBI.COM – Pencarian kapal selam KRI Nanggala-402 melibatkan banyak pihak, termasuk bantuan negara asing dalam mengirimkan kapal penyelamat dan lainnya.

Satu yang turut membantu operasi pencarian dan penyelamatan KRI Nanggala 402 adalah MV Swift Rescue.

MV Swift Rescue sendiri merupakan kapal penyelamat Kapal Selam milik Angkatan Laut Singapura yang sukses merekam dan memotret kondisi KRI Nanggala 402 di kedalaman 838 meter di perairan utara Bali.

Diketahui MV Swift Rescue Singapura ini telah bergabung dalam misi pencarian KRI Nanggala 402 di Indonesia sejak Sabtu 24 April 2021.

Semenjak KRI Nanggala 402 dinyatakan hilang kontak pada Rabu 21 April 2021 lalu.

Panglima TNI Marsekal Hadi Tjahjanto pun secara khusus meminta bantuan internasional untuk mengirimkan kapal khusus.

Panglima Tentara Nasional Indonesia (TNI) Marsekal Hadi Tjahjanto menyampaikan, Kapal Selam KRI Nanggala-402 dipastikan tenggelam dan 53 awak kapal telah gugur
Panglima Tentara Nasional Indonesia (TNI) Marsekal Hadi Tjahjanto menyampaikan, Kapal Selam KRI Nanggala-402 dipastikan tenggelam dan 53 awak kapal telah gugur (Capture/Kompas TV)

Penemuan lokasi KRI Nanggala 402 itu juga bermula dari KRI Rigel yang berhasil mendeteksi citra bawah laut yang diduga bangkai KRI Rigel pada Minggu (25/4/2021) dini hari.

"Pada hari ini, Minggu 25 April 2021 pukul 01.01 WITA, dimana KRI Rigel yang sedang melaksanakan multibeam echosounder telah melaksanakan kontak bawah air yang signifikan di sekitar posisi datum atau saat tenggelamnya KRI Nanggala diketahui pertama kali pada kedalaman 800 meter," ujar Kepala Staf Angkatan Laut (KSAL) Laksamana TNI Yudo Margono dalam konferensi pers, Minggu, dikutip dari KompasTV.

Yudo melanjutkan, karena robot bawah laut atau Remotely Operated underwater Vehicle (ROV) yang dimiliki KRI Rigel cuma mampu menjangkau kedalaman 800 meter saja, proses pendeteksian dilanjutkan oleh kapal MV Swift Rescue Singapura.

Hal ini karena MV Swift Rescue Singapura memiliki ROV yang bisa menjangkau kedalaman lebih dari 800 meter.

Setelah itu, pada Minggu pagi, MV Swift Rescue Singapura juga menurunkan ROV-nya.

"Pada (Minggu pagi) pukul 07.37 WITA, MV Swift Rescue menurunkan ROV guna menindaklanjuti kontak bawah laut yang tadi diberikan oleh KRI Rigel," kata Yudo.

Setelah menurunkan ROV, MV Swift Rescue Singapura juga berhasil memotret KRI Nanggala 402 pada kedalaman 838 meter dalam kondisi terbelah menjadi tiga bagian.

Baca juga: Pria ini Kaget, Tiba-tiba Punya Hutang Rp 91 Juta, Sebut KTPnya Dimanipulasi Orang Lain

Baca juga: Daftar Harga HP Oppo Bulan April 2021 Lengkap dari Harga Rp 1,8 Jutaan hingga Find X2 Pro

Baca juga: 53 Awak KRI Nanggala-402 Gugur, Ini Alasan Seluruh Awak Pilih Diam Ketimbang Berenang ke Luar Kapal

"Posisi (KRI Nanggala berada di) 07 derajat 48 menit 56 detik selatan, 114 derajat 51 menit 20 detik timur yaitu yang tepatnya dari datum I tadi, lokasi tenggelamnya KRI Nanggala, bejarak 1500 yard di selatan pada kedalaman 838 meter.

"Ini tercatat bagian-bagian dari KRI Nanggala. Di sana KRI Nanggala terbelah jadi tiga bagian," ungkap Yudo.

Profil MV Swift Rescue Singapura

Kapal penyelamat kapal selam milik AL Singapura dikerahkan untuk membantu pencarian dan penyelamatan KRI Nanggala 402.
Kapal penyelamat kapal selam milik AL Singapura dikerahkan untuk membantu pencarian dan penyelamatan KRI Nanggala 402. (twitter@Ng_Eng_Hen)

Berhasil memotret kondisi KRI Nanggala di kedalaman 838 meter jauhnya, seperti apa profil dari kapal MV Swift Rescue Singapura?

Dikutip dari Kompas.com yang mengutip dari Straits Times, MV Swift Rescue dioperasikan oleh Angkatan Laut Singapura (RSN) sejak November 2008.

MV Swift Rescue ini memiliki panjang 85 meter, lebar 18,3 meter dan draft 4,3 meter.

Kedalaman ke dek utama adalah 7,5 meter dan berat kapal 4.290 ton.

Kapal ini pun dapat membawa 27 awak untuk melakukan operasi penyelamatan dan pelarian kapal selam.

MV Swift Rescue juga memiliki kecepatan maksimal 12 knot dan dapat beroperasi di laut terus-menerus hingga 28 hari.

MV Swift Rescue dilengkapi dengan Submarine Escape and Rescue (SMER).

Sementara sistem penyelamatan sendiri sudah mencakup Submarine Rescue Vehicle (SRV) dan Submarine Support and Rescue Vessel (SSRV).

SRV terintegrasi dengan SSRV dan akan diangkut ke lokasi kapal selam yang tertekan.

MV Swift Rescue dilengkapi dengan Submarine Rescue Vehicle DSAR 6, ruang Transfer under Pressure (TUP), Launch and Recovery System (LARS), Integrated Navigation and Tracking System, Remotely Operated Vehicle (ROV), dan helipad.

Kapal ini juga dilengkapi dengan kapal selam Deep Search and Rescue Six (DSAR 6).

DSAR 6 mampu terjun ke kedalaman udara, dengan menempelkan tubuhnya ke kapal selam yang lumpuh, menyelamatkan penumpang dan membawa mereka kembali ke kapal.

Baca juga: NASIB Oknum Polisi yang Unggah Komentar Negatif Soal KRI Nanggala-402, Propam Polda DIY Turun Tangan

Baca juga: UMKM Arsila Aquatic, Nikmati Manisnya Cuan Dari Efek Domino Ikan Cupang

Personel yang terlatih dalam pengobatan hiperbarik dapat merawat mereka.

Kapal ini juga sudah dilengkapi dengan ruang kompresi ulang yang membantu mencegah dan mengobati penyakit dekompresi, ketergantungan bangsal yang tinggi di delapan tempat tidur, dan ruang sakit dengan jumlah 10 tempat tidur.

Seluruh Awak Kapal KRI Nanggala 402 Dinyatakan Gugur

Panglima TNI Marsekal Hadi Tjahjanto secara resmi mengumumkan 53 awak KRI Nanggala 402 yang tenggelam dinyatakan gugur, Minggu (25/4/2021).

Saat mengumumkan gugurnya seluruh awak kapal KRI Nanggala 402, Hadi sempat menunduk sejenak dan suaranya terhenti.

Pengumuman itu disampaikan Hadi dalam konferensi pers yang disiarkan live di KompasTV.

Di awal pernyataanya, Hadi mengatakan KRI Rigel telah berhasil melakukan pemindaian secara akurat dan menemukan titik lokasi tenggelamnya KRI Nanggala 402.

"KRI Rigel telah melakukan pemindaian secara lebih akurat di lokasi tersebut menggunakan multibeam sonar dan magnetometer."

"Telah menghasilkan citra bawah air yang lebih detail. Telah diperoleh citra yang telah dikonfirmasi sebagai bagian dari KRI Nanggala-402," jelas Hadi.

Kapal Selam KRI Nanggala 402. Pencarian berpacu dengan waktu untuk menyelamatkan 53 orang di dalam kapal selam tersebut. Cadangan oksigen sampai 72 jam
Kapal Selam KRI Nanggala 402. Pencarian berpacu dengan waktu untuk menyelamatkan 53 orang di dalam kapal selam tersebut. Cadangan oksigen sampai 72 jam (Twitter @JurnalMaritim)

Dari hasil pemindaian itu, ditemukan juga sejumlah bagian yang merupakan bagian dari KRI Nanggala 402 yang sudah terbagi menjadi tiga bagian.

Pemindaian itu semakin menguatkan analisa pada Sabtu kemarin yang menyatakan KRI Nanggala 402 tenggelam.

"Meliputi kemudi vertikal belakang, jangkar, bagian luar badan tekan, kemudi, selang timbul, bagian kapal yang lain termasuk baju keselamatan awak kapal."

"Berdasarkan bukti-bukti otentik tersebut, dapat dinyatakan bahwa KRI Nanggala-402 telah tenggelam," ungkapnya.

Selanjutnya, Hadi pun menyatakan bahwa seluruh awak KRI Nanggala dipastikan gugur.

Saat menyampaikan hal itu, Hadi pun menunduk sejenak.

Suaranya terhenti beberapa saat hingga akhirnya melanjutkan pernyataanya kembali.

"Dan seluruh awaknya telah gugur," ujar Hadi.

Mata Hadi Tjahjanto pun terlihat berkaca-kaca.

Selanjutnya, Hadi selaku Panglima TNI juga menyampaikan duka cita mendalam atas meninggalnya seluruh awak kapal KRI Nanggala 402.

"Oleh karena itu, dengan kesedihan yang mendalam, selaku Panglima TNI, saya nyatakan bahwa 53 personel telah gugur," jelasnya.

"Prajurit-prajurit terbaik telah gugur saat melaksanakan tugas di Perairan Utara Bali."

"Selaku Panglima TNI saya menyampaikan rasa duka cita yang sedalam-dalamnya kepada seluruh keluarga prajurit yang gugur," ungkapnya.

Hadi secara khusus menyebut nama Kolonel Harry Setiawan selaku Komandan Satuan Kapal Selam (Dansatsel) Komando Armada (Koarmada) II dan Letkol Laut P Hery Oktavian yang merupakan Komandan KRI Nanggala 402.

Keduanya berada di KRI Nanggala 402 bersama para anak buahnya.

Baca juga: TANGGAL Pencairan THR PNS, TNI dan Polri 2021, Akan Dicairkan Bertahap Mulai H-10 Hingga H-5

Baca juga: Berhadiah Honda BeAT, Yuk Ikuti Lebaran di Rantau Video Competition

"Rasa duka cita tersebut juga kami tujukan kepada seluruh keluarga besar Hiu Kencana pada khususnya, serta keluarga besar TNI AL pada umumnya, Kol Laut (P) Harry Setiawan, Letkol Laut (P)Hery Oktavian beserta seluruh prajutit terbaik prajurit Hiu Kecana di KRi Nanggala 402," imbuhnya.

Lebih lanjut, Hadi mengungkapkan, Pemerintah RI juga akan melakukan koordinasi dengan International Submarine Escape and Rescue Liaison Office (ISMERLO) atau organisasi koordinasi internasional untuk operasi penyelamatan kapal selam, guna melakukan evakuasi KRI Nanggala 402.

"Hal ini diperlukan karena untuk evakuasi KRI Nanggala 402 tentunya diperlukan kerjasama inernasional," katanya.

Berita lainnya seputar KRI Nanggala

SUMBER: TRIBUN BALI

Sumber: Tribun Bali
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved