Kasus Pembunuhan

Istri Bantah Jadi Otak Pembunuhan Suami saat Berhubungan Badan : Saya Itu Seperti Manut Mas Kholis

Seorang bos wajan di Bantul Daerah Istimewa Yogyakarta yang bernama Budiyantoro (38) tewas dihabisi istri dan selingkuhannya yang juga sepupu korban.

Editor: Rohmayana
ist
Tersangka NK dan KI menjalani rekonstruksi pembunuhan di halaman Mapolres Bantul, Kamis (22/04/2021). TRIBUNJOGJA/ Christi Mahatma Wardhani. Desahan istri bos wajan jadi kode pembunuhan 

TRIBUNJAMBI.COM -- Cerita dibalik tewasnya bos wajan ternyata sudah direncanakan oleh istrinya sendiri.

Seorang bos wajan di Bantul Daerah Istimewa Yogyakarta yang bernama Budiyantoro (38) tewas dihabisi istri dan selingkuhannya yang juga sepupu korban.

Istri korban yang berinisial KI (30) memancing korban untuk berhubungan badan lebih dulu.

Saat korban dan istrinya berhubungan badan, dari belakang selingkuhan sang istri, NK (22) langsung menjerat leher korban.

Setelah membunuh sang suami, istri korban KI dan selingkuhannya NK dengan santainya mandi bareng hingga sholat jamaah berdua.

Pembunuhan sadis Budiyantoro diketahui diotaki oleh istrinya sendiri, KI, yang kemudian kerjasama dengan NK selingkuhannya yang juga sepupu korban.

"Dari hasil pengembangan, istri korban yang berinisial KI (30), warga Banguntapan Bantul juga ditetapkan sebagai tersangka yang merupakan otak dari peristiwa pembunuhan tersebut," kata Kasat Reskrim Polres Bantul AKP Ngadi dikutip dari Kompas.com.

Baca juga: Desahan Istri Jadi Kode Pembunuhan saat Berhubungan Badan, Istrinya Sempat Lakukan Ini Usai Membunuh

NK mengakui bahwa ia beraksi saat Budiyantoro sedang berhubungan badan dengan istrinya, KI.

Saat berhubungan badan, rupanya KI sudah menyiapkan kode berupa desahan.

Desahan itu dimaksudkan sebagai tanda agar NK mulai beraksi habisi Budiyantoro.

"Pembunuhan dilakukan saat korban dan tersangka KI berhubungan suami istri.

Kemudian tersangka mendesah dengan maksud memberi kode agar tersangka NK keluar dari persembunyiannya.

Setelah itu tersangka NK menjerat leher korban dengan kawat, sementara KI menutup mulut korban dengan sebo," ujar AKP Ngadi.

Baca juga: Fakta Pembunuhan Cinta Segitiga, Desahan Menjadi Kode Eksekusi Korban

Setelah korban benar-benar tewas, kedua pelaku menyimpan jasad korban di gudang dan kemudian melaksanakan Salat Maghrib jamaah.

Karena lapar habiskan tenaga untuk membunuh, kedua pelaku sempat membeli sate ayam keliling dan menyantapnya bersama.

Sumber: Tribun Bogor
Halaman 1 dari 4
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved