Pembunuhan

Cinta Segitiga Berakhir Tragis, Bos Wajan di Yogyakarta Dibunuh Saat Berhubungan Intim Dengan Istri

Seorang pengusaha wajan asal Bantul, Yogyakarta, Budiyantoro (38), tewas dibunuh karyawannya sendiri. Akibat cinta segitiga.

Editor: Rahimin
Tribun Jogja Christi Mahatma Wardhani/Dok. Polres Bantul
Nur Kholis (kiri) dan KL (kanan), pelaku pembunuhan Budiyantoro. Cinta Segitiga Berakhir Tragis, Bos Wajan di Yogyakarta Dibunuh Saat Berhubungan Intim Dengan Istri 

Cinta Segitiga Berakhir Tragis, Bos Wajan di Yogyakarta Dibunuh Saat Berhubungan Intim Dengan Istri

TRIBUNJAMBI.COM - Kasus pembunuhan berlatarbelakang cinta segitiga berakhir tragis. 

Seorang pengusaha wajan asal Bantul, Yogyakarta, Budiyantoro (38), tewas dibunuh karyawannya sendiri.

Pelaku pembunuhan Budiyantoro tak lain adalah saudaranya sendiri, Nur Kholis (22).

Nur Kholis tak sendiri merencanakan pembunuhan terhadap Budiyantoro. Namun, sudah direncanakan bersama istri korban, KL (30).

Dikutip dari Tribun Jogja, motif pembunuhan tersebut dipicu cinta segitiga antara Nur Kholis, KL, dan Budiyantoro. KL diketahui sudah berselingkuh dengan Nur Kholis.

"Tersangka adalah istri korban sendiri, KI (30). Istri korban justru yang menjadi otak pembunuhan," ungkap Kasat Reskrim Polres Bantul, AKP Ngadi, Selasa (20/4/2021).

Kronologi Kejadian

AKP Ngadi menjelaskan, aksi pembunuhan tersebut berawal dari tawaran KL pada Nur Kholis untuk membunuh Budiyantoro.

"Istrinya itu menawarkan kepada NK, 'berani enggak kamu membunuh suami saya?'. Dijawab 'berani' (oleh NK)," kata Ngadi, dilansir KompasTV.

Mereka lantas menyusun rencana pembunuhan setelah Nur Kholis menyanggupi permintaan KL

Baca juga: Seksinya Pakaian Luna Maya Saat Ucapkan Selamat Hari Kartini Disorot: Bulan Puasa Masih Buka Aurat!

Baca juga: Rayakan Hari Kartini, Servis Motor Honda di Sinsen Jambi Diskon 20 Persen

Baca juga: AKP SR Penyidik KPK Yang Peras Wali Kota Tanjungbalai Bisa Terancam Hukuman Seumur Hidup

Pada Selasa (30/3/2021), Nur Kholis menyelinap masuk ke rumah korban sekitar pukul 14.00 WIB. Ia menunggu korban dan istrinya pulang.

Nur Kholis kemudian melancarkan aksinya ketika korban tengah berhubungan badan dengan KL.

Nur Kholis menjerat leher korban dari belakang menggunakan kawat. "Tersangka melakukan saat korban dan istrinya melakukan hubungan badan," kata AKP Ngadi.

"Pembunuhan dilakukan dengan cara menjerat leher korban dari belakang dengan kawat," ujarnya.

Menurut AKP Ngadi, KL langsung membungkam mulut korban saat berteriak minta tolong.

KL dan Nur Kholis kompak memakaikan baju korban setelah dipastikan telah meninggal.

Setelah itu, jasad korban yang dibungkus sprei lalu diletakkan di garasi mobil hingga Selasa malam pukul 23.00 WIB.

KL selanjutnya meminta Nur Kholis untuk membuang jasad korban menggunakan mobil

Ilustrasi pembunuhan
Ilustrasi pembunuhan (TRIBUNBALI/PRIMA)

"Kemudian tersangka NK mengendarai mobil yang diberi oleh tersangka KL dan membuang jasad korban di Sedayu."

"Tersangka NK juga membuang barang bukti lain di tempat yang berbeda," AKP Ngadi menjelaskan.

Nur Kholis membuang jasad korban di Selo Gedong, Agodadi, Sedayu, Bantul.

Sementara plat nomor kendaraan, kawat yang digunakan sebagai senjata, dan barang lainnya dibuang di sekitar Godean, Jalan Wates. Lalu, sebagian dibuang di Kulon Progo.

Pengakuan Tersangka Berbelit-belit

Soal cinta terlarangnya dengan KL, Nur Kholis mengaku nekat menghabisi nyawa korban karena sering diancam.

Lantaran korban mengetahui KL dan Nur Kholis sering bertukar pesan. "Korban dan tersangka memang sudah saling kenal."

"Sebelumnya korban bekerja di perusahaan tersangka, tetapi kemudian dipecat oleh korban. Mereka juga saudara."
 "Membunuh karena diancam terus oleh korban. Tetapi ternyata korban marah kepada tersangka karena tersangka sering chattingan dengan istri korban," sambung AKP Ngadi.

Soal senjata yang digunakan, Nur Kholis pun mengaku ia selalu membawa kawat ke manapun untuk berjaga-jaga.

"Nggak saya rencanakan, jaga-jaga kalau dia anu (mau membunuh) saya. Ke mana-mana selalu bawa kawat," aku Nur Kholis.

Nur Kholis sendiri diamankan pihak kepolisian pada Rabu (31/3/2021) dini hari di Nanggulan, Kulon Progo.

Penangkapan Nur Kholis ini bermula dari kecurigaan Polres Kulon Progo karena ia mengendarai mobil tanpa plat nomor.

"Jadi tadi pagi saya ditelepon Polres Kulon Progo, katanya mengamankan seorang warga Bantul asal Kaltim mengendarai mobil Inova tanpa plat nomor.

Baca juga: Penyidik KPK Dari Polri Ditangkap Propam, Diduga Peras Wali Kota Tanjungbalai Rp 1,5 Miliar

Baca juga: Bawa 53 Personel Kapal Selam KRI Nanggala 402 Diduga Masuk Palung, KRI Spica Dikerahkan Ikut Mencari

Baca juga: Foto Mahasiswa Tanpa Busana Beredar di Aceh, Pelaku Kesal Mantan Kekasih Menolak Diajak Menikah

"Karena mencurigakan terus ditanya-tanya, ngakunya habis mencuri mobil di rumah tantenya," jelas Kapolsek Sedayu, L Ardi Hartana, Rabu.

Saat diinterogasi lebih lanjut, Nur Kholis pun mengaku ia telah membunuh Budiyantoro.

Akibat perbuatannya, Nur Kholis dijerat Pasal 340 KUHP tentan Pembunuhan Berencana dengan ancaman hukuman 20 tahun penjara.

(Tribunnews.com/Pravitri Retno W, Tribun Jogja/Christi Mahatma Wardhani, KompasTV/Tito Dirhantoro)

 Artikel ini telah tayang di Tribunnews.com dengan judul Gara-gara Cinta Segitiga, Bos Wajan Dibunuh saat Berhubungan dengan Istri, Pelaku Saudara Korban

Sumber: Tribunnews
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved