Penganiayaan Perawat
Update Terbaru Penganiayaan Perawat RS di Palembang, Advokat Batak: Tidak Arogan dalam Bertindak
Peristiwa ini ramai lantaran viral di media sosial, belum lagi korban memiliki darah Batak sehingga masyarakat Batak yang tinggal di Sumsel
Peristiwa tersebut terjadi, pada Kamis (15/4/2021) lalu sekitar pukul 13.30 wib.
Tak terima apa yang dialaminya, korban pun melaporkan pelaku yang diketahui berinisian JT.
Kronologi kejadian saat korban dipanggil oleh TJ untuk menemuinya di ruang IPD 6 di kamar 6026. Pelaku menanyakan bagaimana cara melepas infus di tangan anaknya.
Namun, belum sempat korban menjawab, pelaku langsung memukul wajahnya. Meski sempat dilerai oleh perawat lainnya, tapi pelaku tetap memukul kembali wajah korban.
Korban sempat berlutut di depan pelaku sambil meminta maaf. Namun, pelaku yang terlanjur emosi langsung menendang perut dan menjambak rambutnya.
Atas kejadian itu, korban mengalami memar di mata kiri, bengkak di bibir, dan sakit pada perut. Lalu melapor ke Polrestabes Palembang.
Komentar Melisa tentang Perawat RS Siloam yang dianiaya suaminya:
"Pertama-tama saya memohon maaf kepada suster (perawat) dan pihak rumah sakit atas kejadian kemarin yang sangat meresahkan masyarakat luas.
"Saya mau klarifikasi di sini, kejadian tersebut bermula karena adanya ketidak profesionalan seorang suster rumah sakit dalam melayani pasien.
Menurut saya sebagai orang tua bisa berakibat fatal, apalagi anak saya masih balita,"
Baca juga: Meski Dilarang, Pasar Bedug Dadakan Tetap Menjamur di Kota Bangko Merangin
"Sebenernya jujur, dari awal di situ perasaan saya sudah tidak enak melihat sikap suster itu.
Dari nada bicaranya saja agak ketus, saat menangani anak saya yang rewel juga nyeletuk 'Ini (anaknya) rewel terus, harusnya kalau siang jangan ditidurin jadi malem ngga rewel terus'.
Yah saya jadi tidak enaklah dengernya, kok bisa seorang suster tega ngomong seperti itu,"
"Ternyata bener kejadian kan, udah dia nyabutnya kasar darah sampai kemana-mana di baju, lantai, kasur,"
"Eh, malah saya disalahin katanya, sebaiknya ibu-ibu jangan gendong anak,"