Berita Nasional

Perawat RS Siloam Palembang Dipukul dan Dijambak Keluarga Pasien, Begini Kronologi Penganiayaan

Tengah jadi sorotan kasus penganiayaan yang dialami perawat Rumah Sakit Siloam Sriwijaya Palembang.

Editor: Andreas Eko Prasetyo
kolase/tribunjambi.com
Perawat RS Siloam dianiaya keluarga pasien 

Kompol M Abdullah mengatakan anak terlapor merupakan pasien di RS itu.

Terlapor J tidak senang, diduga korban tidak benar saat melepaskan infus di tangan anaknya lalu terlapor langsung marah.

Terlapor kemudian memanggil korban untuk mendatangi kamar tempat anaknya di rawat itu.

Korban pun kemudian menemui terlapor bersama teman korban lainnya di kamar rawat inap.

Setibanya di kamar tempat anak terlapor dirawat, teman-teman korban itu disuruh terlapor untuk keluar dan meninggalkan korban sendirian.

"Namun teman korban tidak mau keluar," Kompol Abdullah saat ditemui di ruang kerjanya, Jumat (16/4/2021).

Kemudian terlapor menanyakan bagaimana korban melepaskan selang infus di tangan anak terlapor.

Belum sempat korban menjawab, terlapor langsung memukul muka sebelah kiri korban menggunakan tangannya.

Teman korban yang melihat aksi itu pun masuk dan mencoba melerai, namun terlapor langsung mendekati korban dan kembali memukul muka korban menggunakan tangan kanannya.

Baca juga: Diduga Tak Benar Saat Melepas Infus, Perawat Dianiaya Orangtua Pasien, HP yang Merekam Juga Dirusak

Baca juga: Nagita Slavina Positif Hamil, Sempat Tegang saat Lihat Test Pack

Baca juga: Detik-detik Terduga Teroris di Tembak Mati Densus 88, Sempat Serang Gunakan Samurai

Melihat adanya keributan makin menjadi, petugas keamanan di TKP pun coba melerai.

"Korban kemudian dibawa keluar, namun terjadi tarik menarik antara korban dan saksi hingga terlapor menarik rambut korban," ujarnya.

Kemudian korban berhasil keluar dan selanjutnya korban dibawa ke ruang emergency.

Akibat kejadian itu korban pun mengalami memar dibagian mata sebelah kiri, sakit bagian bibir dan perut.

Tanggapan RS Siloam Sriwijaya

Direktur RS Siloam Sriwijaya Palembang, dr Bona Fernando mengaku sangat menyayangkan dengan kejadian tersebut.

Halaman
123
Sumber: Tribun Sumsel
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved