Berita Nasional
Ayah yang Ngamuk dan Nyaris Tebas Anaknya di Medan Akhirnya Ditangkap Polisi, Videonya Viral
Rekaman pertama kali memperlihatkan gadis cantik di Medan yang ketakutan dan nyaris ditebas pakai senjata tajam oleh ayahnya.
TRIBUNJAMBI.COM - Di Medan, tengah jadi sorotan soal kasus kekerasa ayah terhadap anak kandungnya.
Kejadian itu terjadi di Jalan Karya, Gang Sosro, Kelurahan Karang Berombak, Kecamatan Medan Barat.
Korban bernama Sheylla Ariela Tambunan.
Adapun pelaku yang merupakan ayah kandungnya berinisial RT.
Kasus tersebut terungkap usai video kekerasan itu viral di media sosial.
Rekaman pertama kali memperlihatkan gadis cantik di Medan yang ketakutan dan nyaris ditebas pakai senjata tajam oleh ayahnya.
Dalam video yang beredar viral itu, terlihat pula seorang pria bertato menenteng senjata tajam dengan ekspresi seperti sangat marah.
Ia hendak menghajar anak gadisnya yang terlihat dalam video itu.
Namun, aksi itu coba dihalangi seorang pria yang disebut-sebut sebagai adik dari gadis tersebut.
Pria itu pun pasang badan dan terus berdiri menghalangi amukan dari ayahnya yang hendak menyerang si gadis.
Dalam keterangan video yang diunggah di akun Instagram @sheylla ariela tambunan, terlihat yang menjadi korban adalah Sheylla.
Video penganiayaan seorang lelaki bertato terhadap anaknya itupun viral di media sosial.
Hingga berita ini diturunkan, Rabu (7/4/2021) siang, video itu sudah ditonton mencapai 72 ribu tayangan.
Kolom komentar pun diriuhkan berbagai komentar dari ratusan netizen yang menonton.
"Saya minta tolong kepada siapapun orang baik di luar sana. Untuk menyebarkan video ini. Video ini diambil pada tanggal 6 April 2021, pukul 22.05 WIB," kata Sheylla dalam keterangan video yang diunggah di akun instagram milik Sheylla.
"Ayah saya mencoba memukul saya menggunakan kayu panjang di kepala. Kemudian mengarahkan senjata tajam yang seperti di video ke leher kiri saya, namun dihalangi adik saya," sambungnya.
Disebutkan Sheylla, sang ayah yang menuju ke kamarnya coba menghancurkan seisi kamar lalu datang kembali seperti yang terjadi di dalam video, membawa senjata tajam.
Baca juga: TCR Dinsos Kota Jambi Bergerak Tiga Shift guna Antisipasi adanya Gepeng Dadakan Saat Ramadhan
Baca juga: UMKM Rempeyek Ilham Berawal Dari Modal Rp 10 ribu, Sekarang Bisa Dijumpai di Provinsi Tetangga
Baca juga: Eko Kurniawan Dibunuh Hidayat Usai Kencan di Kuburan Cina, Polisi Temukan Barang Bukti Ini
"Adik saya coba melerai dan menjadi sasaran. Kami cuma ingin pertolongan dan rasa aman. Tolong untuk @poltabesmedan @poldasumaterautara @humaspolrestabesmedan @polsekmedan.baru @polsekmedankota tolong bantu kami pak, permudah kami utk menyelesaikan kasus ini," pintanya.
"Video ini hanya beberapa detik karena saya sangat takut untuk merekamnya," tambahnya.
Dalam video, awalnya tampak seorang anak laki-laki yang coba menghalangi ayahnya yang berusaha memukul sang kakak menggunakan kayu dan senjata tajam parang.
"Udah pak, jangan," kata anak laki-laki yang mengenakan celana pendek hijau dan jaket sembari menghalangi ayahnya itu.
"Sudah, abang jangan ikut campur," ujar ayahnya.
Ayahnya bahkan sempat melihat ke arah lain, diduga menatap perempuan bernama Sheylla Ariela Tambunan.
“Janganlah buat abang melawan sama papa," kata si anak laki-laki itu.
Belum sempat lagi siap bicara, sang ayah lalu brutal menghajar anak laki-lakinya itu yang coba melindungi.
Sang ayah langsung memukuli anak kandungnya sambil memaki-maki.
"Melawan abang, melawan abang," ujarnya.
"Aku enggak mau melawan lo," jawabnya.
Didatangi Polisi
Setelah video kekerasan itu viral, polisi pun mengaku sudah mendatangi kediaman terduga pelaku yang kabarnya berada di Jalan Karya, Gang Sosro, Kelurahan Karang Berombak, Kecamatan Medan Barat.
Kabid Humas Polda Sumut Kombes Hadi Wahyudi mengatakan, saat itu polisi mendatangi rumah yang diduga dihuni pria bertato disinyalir pemabuk dan pecandu narkoba itu, yang bersangkutan sudah menghilang.
Pria bertato itu tidak berada di rumah. "Itu rumah kontrakan," kata Hadi, Rabu (7/4/2021).
Dia pun mengatakan, saat polisi menyambangi rumah kontrakan dimana penganiayaan dimaksud terjadi, petugas hanya bertemu dengan seorang perempuan.
Namun perempuan yang ditemui polisi mengaku tidak tahu soal kejadian penganiayaan dimaksud.
"Kami belum tahu apakah perempuan itu yang ngerekam atau bukan," kata Hadi.
Baca juga: Guru dan Tenaga Pendidik di Tebo Dilarang Mudik Saat Libur Lebaran
Baca juga: Ketua DWP Unja Ny.Daumi Lantik Ketua DWP FKIP dan Ketua DWP Fakultas Peternakan
Baca juga: Warga Desa Tambang Baru Merangin Keluhkan Gas LPG Langka, Terpaksa Beli ke Desa Tetangga
Yang jelas, sambung Hadi, sekarang kasus itu sedang ditangani Polsek Medan Barat. "Sekarang sudah ditangani polsek ya," katanya.
Kepala Lingkungan XVI Kelurahan Karang Berombak Kecamatan Medan Barat, Alamsyah membenarkan bahwa yang viral di medsos tersebut adalah warganya.
"Semenjak kejadian itu, udah gak ada orang lagi yang tinggal di situ. Mereka pergi berlindung ke rumah perempuan (istri pelaku), saya gak tahu dimana, tapi kalau laki-laki asalnya di Kampung Durian (Jalan HM Said Medan)," katanya.
Ia mengatakan pelaku sehari-harinya dikenal jarang bergaul di lingkungan tempat tinggalnya.
"Mereka sudah sekitar empat tahun ngontrak. Kalau pelaku jarang bergaul, pergi pagi pulang malam, katanya kerja calo SIM. Kalau istrinya bergaul disini, ramah juga," kata Alamsyah.
Ditangkap Polisi
Setelah melakukan berbagai pencarian oleh pihak kepolisian, akhirnya polisi menangkap ayah sadis berinisial RT tersbut
"Pelaku sudah diamankan, yang amankan Polrestabes Medan," kata Wakapolsek Medan Barat AKP Tina Pulitawati kepada wartawan, Senin (12/4/2021) siang.
Terpisah, Kanit Perlindungan Perempuan dan Anak (PPA) Satreskrim Polrestabes Medan, AKP Madianta Ginting ketika dikonfirmasi wartawan juga membenarkan penangkapan itu.
"Ia sudah diamankan dan saat ini masih menjalani pemeriksaan, sebentar ya," pungkasnya.
Baca juga: Jadwal Buka Puasa Jambi Hari Ini 13 April 2021
Baca juga: Tim Terpadu Akan Dibentuk Guna Antisipasi Adanya Kelompok Punk di Kota Jambi Saat Bulan Ramadhan
Baca juga: Warga Desa Tambang Baru Merangin Keluhkan Gas LPG Langka, Terpaksa Beli ke Desa Tetangga
Berita lainnya terkait kekerasan
IKUTI KAMI DI INSTAGRAM:
SUMBER: TRIBUN LAMPUNG