Renungan Kristen

Renungan Harian Kristen - Damai Sejahtera dari Tuhan

Bacaan ayat: Yohanes 20:19 (TB) - "Ketika hari sudah malam pada hari pertama minggu itu berkumpullah murid-murid Yesus di suatu tempat dengan pintu

Editor: Suci Rahayu PK
ist
Ilustrasi berdoa 

Damai Sejahtera dari Tuhan

Bacaan ayat: Yohanes 20:19 (TB) - "Ketika hari sudah malam pada hari pertama minggu itu berkumpullah murid-murid Yesus di suatu tempat dengan pintu-pintu yang terkunci karena mereka takut kepada orang-orang Yahudi. Pada waktu itu datanglah Yesus dan berdiri di tengah-tengah mereka dan berkata: "Damai sejahtera bagi kamu!"

Oleh Pdt Feri Nugroho

Pdt Feri Nugroho
Pdt Feri Nugroho (Instagram @ferinugroho77)

Apakah yang sangat dibutuhkan dalam hidup?
Damai sejahtera.

Inilah maksud awal Allah ketika menciptakan kehidupan. Manusia hidup dalam damai sejahtera bersama dengan ciptaan yang lain.

Relasi yang tercipta diarahkan untuk memelihara Damai sejahtera itu tetap ada dan diwariskan dari generasi ke generasi.

Mengelola, menaklukkan dan menguasai bumi, juga dalam rangka damai sejahtera itu tetap ada dalam kehidupan.

Damai, dapat dipahami sebagai hal yang terkait dengan keadaan tidak perang dan bebas darin kerusuhan.

Sejahtera, dikaitkan dengan keadaan aman, sentosa, makmur, selamat dan tidak ada gangguan.

Baca juga: Renungan Harian Kristen - Waspada, Kepo Rohani!

Namun sayangnya, Damai sejahtera telah rusak karena ketidaktaatan manusia kepada Allah.

Pilihan manusia untuk memberontak telah merusak damai sejahtera yang dikehendaki oleh Allah.

Damai sejahtera menjadi bersyarat dengan keadaan. Relasi yang rusak telah mengebiri damai menjadi terbatas pada kondisi tertentu semata.

Allah tidak lagi menjadi pusat pilihan manusia. Lebih mudah bagi seseorang untuk memilih berdasarkan pertimbangan personal yaitu diri sendiri daripada melihat pada karya Allah.

Para murid galau. Mereka kehilangan damai sejahtera yang dimiliki, karena takut kepada orang Yahudi.

Sebagai murid Seorang yang dinilai sebagai penyesat, tentu akan kena getah ketika Sang Guru sudah tidak ada lagi.

Halaman
12
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved