Tarif Rp 300 Ribu Sekali Kencan, Mucikari ini Bisa Antarkan Anak Buahnya Kerumah Pelanggan
Kapolres Blitar Kota, AKBP Yudhi Hery Setiawan, saat rilis berlangsung , Rabu (7/4/2021), modus yang dilakukan pelaku awalnya menawarkan kepada anak-a
TRIBUNJAMBI.COM - Wanita asal Kanigoro, Kabupaten Blitar inisial BY, yang mengendalikan prostitusi online anak di bawah umur bisa membawa anak buahnya ke rumah (COD).
Tarif yang dibanderol tersangka Rp 300.000 untuk sekali kencan.
Kapolres Blitar Kota, AKBP Yudhi Hery Setiawan, saat rilis berlangsung , Rabu (7/4/2021), modus yang dilakukan pelaku awalnya menawarkan kepada anak-anak yang rata-rata berstatus pelajar menjadi pemandu lagu.
Anak-anak itu diiming-imingi uang, ponsel, baju, dan sejumlah barang lainnya.
"Pelaku membelikan korban sejumlah barang seperti ponsel dan baju, lalu korban mengganti biayanya dengan cara mengangsur dengan dipekerjakan sebagai PSK oleh pelaku," kata Yudhi.
tersangka menggunakan WhatsApp (WA) untuk tawarkan anak anaknya kepada pria hidung belang.
Pelaku menjual korban dengan tarif Rp 300.000 sekali main.
Baca juga: Renungan Harian Kristen - Mengasihi dan Menggembalakan
Baca juga: Anang Hermansyah Ajak Ashanty Punya Anak Lagi Imbas Aurel yang Menikah: Biar Gak Mikirin Loly
Baca juga: Tak Mengetahui Adanya Anak Kecil di Belakang Saat Mundurkan Mobil, Bocah 2 Tahun Tewas Terlindas
Dari tarif Rp 300.000 itu, korban mendapat bagian Rp 200.000 dan yang Rp 100.000 menjadi bagian Mami BY.
"Pelaku transaksi dengan pelanggan lewat WA. Tempat kencannya bisa di kos pelaku, hotel, atau dibawa ke rumah pelanggan," ujar AKBP Yudhi.
Kedok salon plus-plus milik tersangka dibongkar anggota Satreskrim Polres Blitar Kota.
Ketika penggerebekan berlangsung, petugas sempat kaget karena, wanita yang dijajakan usianya masih di bawah umur.
Polisi menangkap BY (40), perempuan asal Kanigoro, Kabupaten Blitar, yang menjadi muncikari prostitusi online anak di bawah umur.
BY ditangkap di tempat kosnya di wilayah Sananwetan, Kota Blitar.
Tempat kos yang berkedok salon itu dipakai BY sebagai tempat mangkal anak di bawah umur yang akan dijual ke pria hidung belang.
Untuk sementara, polisi mendapatkan enam anak di bawah umur rata-rata pelajar yang dijadikan pekerja seks komersial (PSK) oleh BY.