PT KBPC Didemo Warga
Pemblokiran Jalan PT KBPC, Datuk Rio Rantau Pandan: Masyarakat Minta Perusahaan Ditutup
Pemblokiran ini dikarenakan warga menilai jika perusahaan tambang milik "tuan Takur Bungo" ini tidak ada manfaatnya bagi masyarakat.
Penulis: Muzakkir | Editor: Rian Aidilfi Afriandi
TRIBUNJAMBI.COM, BUNGO - Jalan Utama mulut tambang batubara milik PT. KBPC yang terletak di Dusun Rantau Pandan Kecamatan Rantau Pandan Kabupaten Bungo diblokir warga.
Pemblokiran ini dikarenakan warga menilai jika perusahaan tambang milik "tuan Takur Bungo" ini tidak ada manfaatnya bagi masyarakat.
Yang ada hanya merusak lingkungan yang nantinya bakal menyengsarakan masyarakat.
Dalam pemblokiran itu, ratusan bahkan ribuan warga dusun turun kelapangan. Mulai dari yang tua hingga anak-anak.
Tokoh masyarakat Dusun Rantau Husaini menyebut jika kehadiran masyarakat yang hadir mengikuti aksi ini sudah sangat geram dengan pihak perusahaan.
Baca juga: Tinjau Pembangunan Lubuk Bumbun Anti Rusak Akibat Banjir, Al Haris: Mari Bersama Kita Pelihara
Baca juga: Setelah Relaksasi DPRumah 0 Persen Bank Indonesia Klaim Pengajuan KPR Naik 40 Persen
Baca juga: Begini Kronologi Awal Laporan Kasus Pelecehan Seksual Dilakukan Oknum Kades di Tebo
Tak ada manfaat bagi masyarakat ataupun desa dengan kehadiran perusahaan tersebut. Seharusnya Dusun Rantau Pandan merupakan desa terkaya di Bungo, sebab terdapat ratusan hektare lahan tambang. Tapi sayang, untuk keperluan guru ngaji masyarakat harus menyumbang dengan dana pribadi.
"Jadi tidak ada gunanya perusahaan disini," kata Husaini.
Lokasi tambang dengan pemukiman warga sangat dekat. Aktivitas tambang yang tengah beroperasi sampai 200 meter.
Dengan dekatnya lokasi tambang dengan pemukiman membuat warga sangat terganggu.
Truk-truk batubara keluar dari tambang melewati jalan dusun tersebut. Tak ayal, jalan menjadi rusak. Jika hujan becek, jika panas berdebu.
Datuk Rio (Kades) Dusun Rantau Pandan NS, Akbar Anil,P.S usai melakukan aksi menyebut jika pemerintah desa sangat menyangkan aksi yang dilakukan oleh warga, namun demikian itu merupakan kehendak dari masyarakat itu sendiri demi merebut hak-hak mereka.
Kata Datuk Rio, hingga saat ini banyak sekali laporan dari warga dusun terhadap aksi nakal pihak perusahaan, dimana banyak masyarakat yang merasa lahannya diserobot oleh pihak perusahaan.
"Banyak. Mungkin ratusan hektare, soalnya kita tidak pernah ngukur. Itu hampir perbatasan lahan warga dengan lahan tambang bermasalah," ungkap Datuk Rio.
Menurut dia, dari permintaan warga perusahaan yang berada didusun Rantau Pandan Kabupaten Bungo untuk segera ditutup atau dihentikan.
"Masyarakat mintanya perusahaan itu ditutup," imbuhnya.