Detik-detik Leher Bocah di Pamekasan Ditebas Samurai Hingga Tewas, Pelaku Ternyata Salah Sasaran
Leher bocah bernama AATA warga Dusun Ombul, Desa Taraban, Kecamatan Larangan, Kabupaten Pamekasan, ditebas pelaku pakai samurai.
Detik-detik Leher Bocah di Pamekasan Ditebas Samurai Hingga Tewas, Pelaku Ternyata Salah Sasaran
TRIBUNJAMBI.COM - Kasus pembunuhan sadis menimpa bocah berusia 9 tahun di Pamekasan, Madura.
Leher bocah bernama AATA warga Dusun Ombul, Desa Taraban, Kecamatan Larangan, Kabupaten Pamekasan, Madura ditebas pelaku pakai samurai.
Ternyata, pelakunya salah sasaran. Pelaku bermaksud hendak menebas leher ayah dari bocah malang tersebut.
Begini detik-detik pelaku menebas leher bocah di Pamekasan hinga tewas.
Awalnya, UA (20) ingin menghabisi nyawa ayah korban, namun salah sasaran.
Namun, UA kaget saat tahu samurai yang ia tebaskan salah sasaran.
AATA bocah berusia 9 tahun yang sedang tidur hingga tewas terkena tebasan di leher.
Usai salah membunuh, UA ditangkap anggota Satreskrim Polres Pamekasan.
Setelah berhasil menangkap UA, Anggota Satreskrim Polres Pamekasan, Madura melakukan rekonstruksi pembunuhan tersebut.
Rekonstruksi pembunuhan sadis dilakukan di area Kantor Satreskrim Polres Pamekasan, Senin (5/4/2021).
Baca juga: Tanpa Belas Kasihan Pemuda di Madura Tebas Leher Bocah 9 Tahun Saat Tidur Pulas Hingga Tewas
• Siswi SMK Menjerit Bagian Dadanya Diraba Tukang Pijat, Pelaku Bantah Tak Sengaja
• KABAR BAIK 8 Sekolah Kedinasan Buka Pendaftaran Bulan Ini, Cek Syarat Lengkap Di Sini
Saat diamankan anggota Satreskrim Polres Pamekasan pada Senin 8 Maret 2021 lalu, rambut UA masih berwarna pirang dan gondrong.
Namun, pemandangan berbeda saat UA dihadirkan langsung. Saat itu, rambut pembunuh asal Sumenep itu sudah berubah hitam pendek.
Dari catatan Suryamalang.com, ada 12 adegan yang diperagakan UA saat akan membunuh AATA.
Sebelum pembunuhan dilakukan oleh UA, ia datang ke rumah korban berjalan kaki sembari membawa samurai berukuran 108 cm.
Samurai dipegang UA di tangan kanannya. Setelah itu, UA mulai memasuki rumah korban.
Tiba di bagian teras rumah korban, UA mulai membuka sarung samurainya.
UA masuk ke dalam rumah korban dengan cara menendang pintu depan rumah korban menggunakan kaki kanannya sembari menodongkan samurai yang ia bawa ke arah depan pintu.
Setelah pintu depan rumah korban terbuka, UA mulai menyisir dua kamar korban.
Pertama, UA masuk ke kamar bagian kiri. Ia mendobrak pintu kamar bagian kiri itu dengan kaki kirinya sembari memegang samurai di tangan kanannya.
Usai pintu kamar terbuka, UA mendapati seseorang yang sedang tertidur memakai selimut dalam posisi badan miring ke kanan.
Karena mendapati ada orang tidur, UA kalap, dan langsung menebaskan samurai yang ia bawa ke tempurung kepala korban bagian belakang sebanyak satu kali.
Samurai itu ia tebaskan menggunakan tangan kanannya. Usai samurai itu tertebas ke bagian belakang kepala korban, seketika korban terbangun.
Saat itu UA mengaku terkejut karena samurai yang ia tebaskan ternyata salah sasaran.
Ia menduga, kala itu yang tidur di kamar tersebut adalah ayah korban, yaitu Karimullah.
Soalnya, Karimullah yang menjadi sasaran untuk dibunuh oleh UA.
Merasa kasihan terhadap korban yang dikhawatikran tersiksa meski hidup, UA kembali menebaskan samurainya ke bagian leher korban sebanyak tiga kali.
Sewaktu usai ditebas tiga kali oleh pelaku, kondisi leher korban hampir putus.
Setelah menghabisi nyawa korban, UA langsung menuju ke kamar sebelah kanan.
Kamar itu ia dobrak menggunakan kaki kanannya. Setelah kamar tersebut terbuka, di dalam kamar itu tidak ada orang sama sekali.
Hingga akhirnya, UA pulang sembari menenteng samurainya yang berlumuran darah.
• Terpilih Jadi Ketua DPRD Tanjabbar, Abdullah Siap Jalankan Sisa Jabatan Mulyani Siregar
• Sudah Diajukan ke Dinas Kesehatan, Lapas Muara Sabak Tak Kunjung Terima Jatah Vaksin Covid-19
• Trailer Ikatan Cinta 7 April 2021, Al Bentak Elsa di Depan Nino dan Andin
Sebelum bergegas pulang, sarung samurai yang ia tinggal di teras rumah korban, tak lupa dibawa pulang.
Kasatreskrim Polres Pamekasan, AKP Adhi Putranto Utomo mengatakan, pelaku menghabisi nyawa siswa berusia 9 tahun itu, memakai pedang samurai sepanjang 108 cm.
Samurai yang dipegang tersangka ditebaskan sebanyak tiga kali ke bagian tubuh korban.
Pertama, ditebaskan ke bagian kepala korban sebanyak dua kali. Terakhir, ditebaskan ke bagian paha korban.
Mirisnya, korban dibunuh oleh pelaku saat sedang tertidur pulas di dalam kamarnya.
"Korban ini warga Dusun Ombul, Desa Taraban, Kecamatan Larangan, Kabupaten Pamekasan."
"Korban dibunuh di rumahnya sekitar pukul 23.45 WIB, Minggu 7 Maret 2020, kemarin," kata AKP Adhi Putranto Utomo kepada SURYAMALANG.COM, pada Senin (8/3/2021).
Terjadinya pembunuhan anak di bawah umur ini, dipicu karena pelaku sakit hati kepada ayah korban.
Awalnya, masalah sakit hati tersebut membara di hati pelaku, bermula dari konflik percekcokan antara dua keluarga, yaitu antara keluarga pelaku dan keluarga korban

Menurutnya, sehari sebelum terjadinya pembunuhan, pelaku sempat datang ke rumah korban untuk mencari ayah korban.
Namun, di hari itu, Ayah korban sedang tidak ada di rumahnya. Sehingga, pelaku memutuskan untuk kembali pulang ke rumahnya.
Keesokan harinya, pelaku kembali datang ke rumah korban waktu malam hari, dengan maksud dan tujuan yang sama, yaitu ingin bertemu dengan ayah korban.
Namun, malam itu, pelaku datang ke rumah korban sembari membawa sebilah samurai.
Setiba di rumah korban, lagi-lagi pelaku tidak bertemu dengan ayah korban. Sehingga malam itu, pelaku langsung geram dan mendobrak pintu rumah korban.
Saat pintu rumah korban sudah dalam keadaan terbuka, di dalam rumah tersebut hanya terdapat anak korban yang sedang tertidur pulas di dalam kamarnya.
Tak berpikir panjang, pelaku langsung memasuki kamar korban, dan seketika itu menebaskan samurainya ke bagian tubuh korban sebanyak tiga kali.
"Sebenarnya sasaran utamanya ayah korban, namun karena tidak ada di rumahnya ya akhirnya dilampiaskan ke anaknya," ujar AKP Adhi.
"Ketika pelaku mendobrak pintu rumah korban, hanya ditemukan anaknya yang sedang tidur."
"Langsung ditebas pakai samurai di dalam kamarnya," tambahnya.
Menurut AKP Adhi, antara pelaku dan korban masih memiliki ikatan keluarga. Ibu pelaku, masih sefamili dengan Ibu orang tua korban.
Baca juga: Di Sidang Mediasi, Thalita Latief Ngaku Dilempar HP Dennis Lyla Sampai Gigi Patah di Depan Anaknya
Baca juga: Pengakuan Aurel di Depan Ashanty Soal Malam Pertama Bareng Atta Halilintar : Aneh Gitu
Baca juga: DAFTAR SPBU di Kota Jambi Yang Menjual Pertalite di Bawah Harga Normal Setelah Premium Ditiadakan
Tersangka ditangkap di rumah Bibinya, yang berlokasi di Desa Taraban, Kecamatan Larangan, Kabupaten Pamekasan, Senin 8 Maret 2021 sekitar pukul 01.00 WIB dini hari.
Tersangka kini mendekam dibalik rumah tahanan Mapolres Pamekasan guna dilakukan penyidikan lebih lanjut.
Pelaku terancam dikenai Pasal 340 SUB 338 SUB 351 Ayat 3 KUHP, dengan ancaman hukuman mati (seumur hidup) atau paling lama 20 tahun penjara.
UA sendiri mengaku menyesal karena telah membunuh anak-anak. Sebab, sasaran utama yang akan dibunuh oleh dirinya adalah ayah korban.(SURYAMALANG.COM/Kuswanto)
Artikel ini telah tayang di suryamalang.com dengan judul Samurai Salah Sasaran, Kepala Bocah SD di Pamekasan Ditebas Tapi Masih Hidup, Endingnya Sadis Banget