Renungan Kristen
Renungan Harian Kristen - Memperoleh Anugerah
Bacaan ayat: Roma 15:13 (TB) - "Semoga Allah, sumber pengharapan, memenuhi kamu dengan segala sukacita dan damai sejahtera dalam iman kamu, supaya
Berjumpanya banyak orang yang percaya kepada Yesus sebagai Tuhan dan Juruselamat, telah membentuk himpunan persekutuan dengan orang-orang yang berlatar belakang berbeda-beda.
Iman mereka sedang bertumbuh. Berbagai kebiasaan dan tradisi aturan lama menimbulkan beberapa persolan.
Tentang makanan dan minuman saja, hampir membuat perpecahan dalam jemaat.
Mereka yang berlatar belakang orang Yahudi sangat kuat memelihara aturan tentang makanan, sementara mereka yang berasal dari bangsa lain, tidak pernah bersentuhan dengan berbagai aturan tentang makanan, merasa tidak bertanggung jawab untuk mentaati aturan tersebut.
Baca juga: Renungan Harian Kristen - Perlindungan Total dari Tuhan
Melalui suratnya, Paulus memberikan pencerahan yang memungkinkan menyatukan pemahaman.
Dan yang paling penting adalah sikap saling menerima satu dengan yang lain dalam penghargaan.
Kiblatnya apa? Kiblatnya adalah Yesus Kristus. Dia tidak mencari kesenangan dan keagungan diri.
Dia rela menderita, dicaci maki, didera, sedikitpun tidak berupaya untuk menghindar atau melarikan diri.
Ia rela mengalami semua itu demi karya penyelamatan, menebus manusia dari kutuk dosa yaitu maut.
Kehidupan Yesus menjadi barometer yang menjadi pelajaran untuk mengukur bagaimana seharusnya para pengikut-Nya melakukan tindakan yang sama.
Tidak mudah untuk memahami, bahwa mengikuti Yesus ternyata membawa konsekuensi logis perubahan cara pandang terhadap kehidupan.
Bukan lagi tentang apa yang saya dapat, namun apa yang bisa saya persembahan untuk kemuliaan nama Tuhan.
Paulus mengajak pengikut Yesus untuk mempersembahkan tubuh, sebagai persembahan yang hidup, kudus dan berkenan kepada Allah.
Andaikan masih bertanya, apakah yang bahkan saya peroleh?
Baca juga: Renungan Harian Kristen - Dijamin Pasti Selamat
Paulus memberi jawab bahwa mereka yang setia mengikuti Yesus, menerima orang lain sebagai sesama manusia dan saling mengasihi, ia berdoa bahwa Allah sebagai sumber pengharapan, akan memenuhi setiap orang percaya dengan segala sukacita dan damai sejahtera dalam iman kepada Yesus Kristus sebagai Tuhan dan Juruselamat, supaya oleh kekuatan Roh Kudus para pengikut Kristus berlimpah-limpah dalam pengharapan.
Bukankah ini bekal yang cukup untuk menjalani kehidupan dengan rasa syukur?