Jalan Rumah Warga Dibangun Tembok dan Kawat Berduri di Ciledug, Berawal Sengketa hingga Tanah Pemkot

Buntut sengketa tanah, akses rumah warga di Ciledug ditutup dinding. Selain dinding tembok, juga terpasang kawat berduri diatas dinding tembok.

Editor: Suci Rahayu PK
KOMPAS.com/MUHAMMAD NAUFAL
Dinding yang dibangun di depan gedung milik Asep memaksa keluarganya keluar rumah menggunakan tangga dan kursi. Ada pun lokasi dinding serta gedung tersebut berada di kawasan Tajur, Ciledug, Kota Tangerang, Banten. 

Namun, hal tersebut belum sempat terlaksana hingga saat ini.

"Oktober 2019 itu dari Satpol PP sudah melakukan persiapan pembongkaran, tapi kan di Januari 2020 ada banjir nasional. Kami fokus ke banjir nasional itu," papar dia.

Agenda tersebut terhambat, karena Pemerintah Kota Tangerang kemudian fokus melakukan penanganan pandemi Covid-19.

"Jadi, temen-temen di dinas fokus ke kegiatan itu," ucapnya.

Baca juga: Beredar Video Krisdayanti Berdebat dengan Ashanty Saat Lamaran Aurel dan Atta, Bahas Soal Posisi

Baca juga: Naik Lagi, Harga Cabai Merah di Jambi Hari Ini (15/3/2021) Capai Rp 48 Ribu

Dinding yang dibangun di depan gedung milik Asep memaksa keluarganya keluar rumah menggunakan tangga dan kursi. Ada pun lokasi dinding serta gedung tersebut berada di kawasan Tajur, Ciledug, Kota Tangerang, Banten.
Dinding yang dibangun di depan gedung milik Asep memaksa keluarganya keluar rumah menggunakan tangga dan kursi. Ada pun lokasi dinding serta gedung tersebut berada di kawasan Tajur, Ciledug, Kota Tangerang, Banten. (KOMPAS.com/MUHAMMAD NAUFAL)

Awal Mula Pembangunan Tembok

Kasus ini diketahui bermula saat keluarga Munir membeli gedung fitnes dari pelelangan pada tahun 2016.

Kemudian pada 2019, ahli waris dari gedung fitnes tersebut hendak menjual tanah hibah seluas 2,5 meter itu ke pihak keluarga Munir.

Hanya saja karena harga yang ditawarkan terlaku tinggi, keluarga Munir lantas menolak.

"Awalnya, si ahli waris sebenarnya minta dibayar. Munir mau bayar asal harganya cocok," kata Syarifuddin.

"(Namun) harganya dua kali lipat dari harga dia beli di bank, ya, dia (Munir) enggak terima," imbuh dia.

Hal itu lantas membuat sang ahli waris mendirikan dua dinding sepanjang 300 meter dengan tinggi 2 meter di atas tanah hibah tersebut.

Lantaran dinding itu, keluarga Munir diberi akses masuk rumah dan gedung fitness dengan lebar sekitar 2,5 meter sejak 2019 lalu hingga 21 Februari 2021.

"Saat itu, kami masih dikasih akses masuk, cuma bisa (untuk) satu motor kira-kira," ungkap Asep ketika ditemui, Jumat (12/3/2021) malam.

Namun pada 21 Februari 2021 lalu, banjir kemudian merendam pemukiman tersebut hingga dinding yang dibangun jebol.

Dinding yang jebol selebar kurang lebih 3 meter adalah dinding yang terjauh dari rumah Asep.

Halaman
123
Sumber: Kompas.com
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved