Berita Nasional
MPR RI Berang, Kapal Perang China Seenaknya Tembus Perairan Indonesia, Syarief Hasan: Sering Terjadi
Kapal perang Tiongkok itu berlayar di Zona Ekonomi Eksklusif Indonesia (ZEE) dan mendekati perairan Natuna Utara.
TRIBUNJAMBI.COM - Indonesia belum lama ini dibuat kesal dengan kelakuan kapal perang Angkatan Laut Tentara Pembebasan Rakyat China.
Pasalnya, kapal perang milik China itu membobol wilayah Republik Indonesia.
Kapal perang Tiongkok itu berlayar di Zona Ekonomi Eksklusif Indonesia (ZEE) dan mendekati perairan Natuna Utara.
Namun, sejauh ini pemerintah belum memberikan tanggapan atas kejadian tersebut yang membahayakan wilayah NKRI tersebut.
Padahal, kapal asal negeri tirai bambu ini patut dicurigai karena secara sah melanggar kedaulatan Indonesia.
Baca juga: SIAP Tantang China, Filipina Beli Rudal Maut yang Juga Dipakai Indonesia Pada TNI AL
Baca juga: Militer AS Diprediksi Akan Kalah dengan China di Laut China Selatan, Militer China Lebih Canggih?
Baca juga: Makin Memanas, China Dikepung Amerika Serikat dan Sekutunya di Laut China Selatan
Pimpinan MPR RI yang juga Anggota Komisi I DPR Syarief Hasan sampai menyatakan bahwa institusinya sebenarnya sudah mengingatkan pemerintah untuk meningkatkan kembali operasi pengamanan teritorial Indonesia atas pelanggaran yang diilakukan oleh negara asing khususnya China.
"Agar tidak terulang lagi dan saling menghormati wilayah negara masing-masing," kata Syarief kepada wartawan, Kamis, (4/3/2021).
Syarief juga menegaskan bahwa pemerintah juga wajib memberikan perhatian terhadap kasus tersebut.
Karena hal itu sangat terkait dengan kedaulatan negara dengan mengambil langkah-langkah diplomatik.
"Harus lebih serius, diplomasi politik itu sangat luas," katanya.

Senada dengan DPR RI, Center for Indonesian Domestic and Foreign Policy Studies (CENTRIS) juga meminta pemerintah segera memanggil dan meminta penjelasan resmi duta besar China untuk Indonesia, terkait permasalahan tersebut.
Apalagi yang kepergok bukan kapal nelayan, melainkan kapal costguard yang sebelumnya sering kali terpantau masuk diperairan Indonesia namun kali ini, yang menerobos wilayah kedaulatan NKRI adalah Kapal Perang Xuchang 536 bertipe 054A/Jiangkai II-kelas Fregat, yang dipersenjatai alat tempur berat.
"Berbicara kedaulatan negara, ini tidak boleh dibiarkan mengingat kejadian serupa (kapal berbeda) sudah sering kali terjadi."
"Ajukan nota keberatan, bawa ke ranah pengadilan Internasional atau minimal panggil Dubes China," ujar peneliti CENTRIS, AB Solissa kepada wartawan, Kamis (4/3/2021).
Merunut dari hubungan erat dan perjanjian kerja yang baik antar kedua negara, CENTRIS menilai China sepatutnya menghormati wilayah kedaulatan NKRI seperti yang selama ini dilakukan oleh Indonesia.
Baca juga: Ibu Tinggalkan Ayah yang Sedang Dirawat, Anak Ikuti Diam-diam dan Kaget Melihat Apa yang Terjadi
Baca juga: Persembunyian Senjata Iran Terbongkar, Terkubur di Bawah Tanah Hingga Lima Lapis Beton
Baca juga: 5 Inspirasi Konten Untuk TikTok, Cara Membuat Video TikTok yang Asik Bareng Sahabat
Agar tidak terulang kembali, pemerintah juga diminta untuk tegas menyikapi peristiwa ini dan mengambil tindakan berani pada China.
Hal itu agar negeri tirai bambu tersebut tidak lagi mengobok-obok wilayah kedaulatan Indonesia.
"Kita harus tegas, keras sedikit tidak ada salahnya."
"Misalnya buat latihan perang di wilayah tersebut atau tempuh dan bawa permasalahan ini pada jalur diplomasi tingkat internasional (PBB)," kata AB Solissa.
"Kita apresiasi Pak Syarif Hasan, Anggota Majelis Tinggi Partai Demokrat."
"Meski sibuk menghadapi polemik internal partai, namun tidak melupakan tugasnya sebagai wakil dan menyuarakan suara rakyat diparlemen (DPR RI) khususnya permasalahan kedaulatan bangsa kita," katanya.
China gelar latihan perang
Di tengah ketegangan dengan Taiwan sebelumnya, Tentara Pembebasan Rakyat China (PLA) baru-baru ini melakukan serangkaian skenario perang, termasuk pendaratan amfibi di perairan yang jauh dari Tiongkok itu.
Latihan militer Komando Teater Selatan Angkatan Laut PLA itu juga melibatkan Angkatan Darat, Angkatan Udara, Pasukan Roket, dan Pasukan Komando Dukungan Strategis.
"Dalam sebuah langkah untuk mengeksplorasi taktik dalam pertempuran bersama yang sangat intensif di perairan yang jauh," kata China Central Televisi (CCTV) dalam laporannya, Selasa (2/3), seperti dilansir Global Times.
Dalam latihan pendaratan amfibi tersebut, kapal pendarat amfibi Wuzhishan Type 071 telah merilis beberapa Type 726 dan Type 96 Hovercraft Landing Craft (LCAC), membawa Marinir mereka ke pantai.
Baca juga: Rekomendasi 26 Tempat Nongkrong di Kota Jambi, Cafe Hits dan Instagrambale
Baca juga: Adik Ipar Arya Saloka Bongkat Tabiat Asli Kakak Iparnya, Heran Suami Putri Anne Digilai Kaum Hawa
Baca juga: Hari ini Sampai Besok, Diprediksi Akan ada Dua Fenomena Bulan, Ada yang Terjadi 18,6 Tahun Sekali
(*)
IKUTI KAMI DI INSTAGRAM:
Artikel ini telah tayang di Intisari.Online