Sean Gelael 3 Jam Berkendara Raih Juara ALMS Abhu Dhabi, Kepanasan di Dalam Mobil

Sosok Sean Gelael mengharumkan nama Indonesia. Pembalap  muda itu meraih juara di ajang ALMS Abhu Dhabi.

Editor: Deddy Rachmawan
Super Ball/Feri Setiawan
Ricardo Gelael bersama Sean Gelael setelah konferensi Pers di KFC Gunawarman, Kebayoran Baru, Jakarta Selatan, Jumat (4/6/2014). 

TRIBUNJAMBI.COM - Sosok Sean Gelael mengharumkan nama Indonesia. Pembalap  muda itu meraih juara di ajang ALMS Abhu Dhabi.

Ajang balap ketahanan Le Mans Series di Sirkuit Yas Marina, Abhu Dhabi pekan lalu jadi momen tak terlupakan bagi pembalap muda Indonesia, Sean Gelael.

Sean Gelael berhasil mengharumkan nama Indonesia setelah berkendara selama 3 jam pada balapan ketahanan 4 jam seri ketiga dan keempat Asia yang digelar dua hari berturut-turut, 19 - 20 Februari.

Menurut Sean, ketatnya waktu balapan di Abhu Dhabi sangat berpengaruh pada kondisi fisik.

"Kesulitannya itu gimana kita bisa recovery tubuh kita untuk melakukan balapan di hari keduanya. Sebenarnya di hari keduanya itu saya juga tetap balapan tiga jam," kata Sean saat konferensi di Black Stone, Jakarta, Sabtu (27/2) lalu.

Pada ajang balap itu Sean harus berkendara selama tiga jam di dua seri.Sean menjadi andalan dan harus berkendara selama 3 jam di seri ketiga dan keempat karena pasangannya, Tom Blomqvist, saat itu sedang kurang fit.

Di Abhu Dhabi Tom hanya bisa berkendara selama kurang lebih 50 menit pada ajang tersebut.

"Waktu di Abhu Dhabi, karena tracknya juga jauh lebih panjang, dan jangka waktu driving time Tom di situ (hanya) bisa sampai 50 menit dan kalau kita extend dia lebih lagi, jadi agak seperti tidak masuk akal," kata dia.

"Makanya, di Abhu Dhabi itu kita atau saya harus nyupir lebih banyak, jauh lebih banyak lah, tiga jam. Sebenarnya belum ada plan kalau aku nyupir tiga jam lebih," jelas Sean.

Momen berkendara selama 3 jam di bawah teriknya cuaca Abhu Dhabi dirasakan cukup menyiksa bagi Sean Gelael.

Satu jam saja terasa begitu lama bagi Sean yang saat itu berupaya memenangkan pertandingan."Jadi we made race consistently, sendiri, apa maksudnya, ya agak harus mikir dua kali dan lain-lain. Lumayan lama rasanya tuh untuk habisin satu jam lagi. Dan di dalam itu (mobil), Abhu Dhabi sudah lumayan panas," tutur pria berusia 24 tahun itu.

Baca Berita Jambi lainnya di sini

Klik:

Baca juga: Pemprov Jambi Bahas Persiapan Tour de Singkarak 2021, Dua Wilayah di Jambi akan Dilintasi Pebalap

Baca juga: BREAKING NEWS SMAN 1 Kota Jambi Ditutup Lagi Untuk PTM, Satu Siswa Terpapar Corona

Baca juga: Dinas Perkim Tanjabbar Keliru Jalur Rigid Beton, Tidak Sesuai di DPA, Bikin Kesepakatan dengan Warga

Baca juga: Anak Usia 15 Tahun Hamil, Jadi Korban Ayah Kandung

Selain itu, konstruksi jok mobil yang dikendarai Sean Gelael kala tidak begitu belum begitu sesuai.Walhasil, berkendara tiga jam membuat Sean merasakan kram dan pegal-pegal.

"Saya bikin bangku (kokpit) bukan sama yang ahli bangkunya karena ada travel restriction. Jadi masih ada kayak masih belum prima bangkunya lah. So lumayan sudah mulai pegal-pegal, kram-kram dikit gitu kan," jelas anak Ricardo Gelael itu.

Halaman
12
Sumber: Tribunnews
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    Berita Populer

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved