Sejarah Indonesia
Letnan Komaruddin, Pejuang Serangan Umum 1 Maret 1949, Disebut Bisa Menghilang saat Disergap Belanda
Peringatan ini, merupakan aksi cepat Tentara Nasional Indonesia (TNI) bersama rakyat sipil dalam pertempuran selama beberapa jam melawan Belanda di
Meskipun preman, tetapi ia baik hati dan bahkan sangat disegani.
Ia pernah tinggal di wilayah Kotagede, Yogyakarta, lalu secara misterius dirinya menghilang.
Saat seorang sahabat mencarinya, ia ditemukan berada di wilayah Cempaka Putih, Jakarta, tinggal di sebuah gubuk yang sempit.
Presiden Soeharto yang diduga mengetahui keberadaannya, karena selalu memberikannya jatah sekarung beras padanya.
4. Sosok yang tak Mempan Disuntik
Letnan Komaruddin berhasil dibujuk dan mau pulang ke Yogyakarta pada tahun 1972.
Tak lama kemudian, ia jatuh sakit dan bahkan harus dirawat di rumah sakit (RS).
Namun saat dirawat, dokter kesulitan untuk menyuntiknya obat pada dirinya, karena kulitnya keras.
Komaruddin kemudian meninggal dunia pada tahun 1973 dan dimakamkan di Taman Makam Pahlawan Kusumunegara.
Baca juga: Pengendara Moge yang Ditendang Paspampres Besok Akan Penuhi Panggilan Polisi: Kita Tahu Identitasnya
Baca juga: Promo Giant Hari Ini 28 Februari 2021, Harga Spesial Daging Udang Pisang Detergen Susu Gula Minyak
Baca juga: Dinas Perkebunan Provinsi Jambi Siapkan Bibit Sawit Bersertifikat untuk Petani
5. Miliki Nama Asli Eli Yakim Teniwut
Letnan Komaruddin ternyata memiliki nama asli Eli Yakim Teniwut.
Ia diketahui lahir di Desa Ohoidertutu, Kecamatan Kei Kecil Barat, Maluku Tenggara.
Dikutip dari Arsipindonesia.com, Komaruddin disebut-sebut sebagai cicit Kyai Abdur Rahman yang dikenal sebagai Mbah Tanjung, seorang ulama terkemuka di Ploso Kuning Minomartani, Sleman kala itu.
Mbah Tanjung hidup di era kekuasaan Sultan Hamengkubuwono I (1755-1792).
Ia juga diyakini menjadi keturunan langsung Bantengwareng, seorang panglima perang pasukan Pangeran Diponegoro.